Karmia terdiam sejenak, lalu tersenyum. "Marisu, kau tak perlu menjadi siapa-siapa. Kau sudah cukup berarti dengan menjadi dirimu sendiri."
Malam itu, di bawah bintang-bintang yang bersinar lembut, dua hati saling mengikat dalam keheningan yang penuh makna. Bioskop tua itu menjadi saksi awal perjalanan cinta yang sederhana, tapi tulus dan abadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!