Pemilihan umum merupakan salah satu momen penting dalam kehidupan demokrasi sebuah negara. Namun, di tengah perbincangan tentang lanjutkan, perbaikan, dan perubahan, seringkali kita melihat bahwa rakyat menjadi korban dari dinamika politik yang terjadi.Â
Dalam konteks ini, penting bagi kita untuk memahami bahwa menjadi pemilih cerdas bukanlah sekadar slogan, melainkan suatu kebutuhan yang mendasar dalam menentukan masa depan bangsa.Â
Satu hal yang perlu dicatat adalah rendahnya tingkat literasi masyarakat kita, khususnya dalam hal minat baca. Data dari UNESCO menunjukkan bahwa Indonesia menempati peringkat kedua dari bawah dalam hal literasi dunia.Â
Hanya 0,001% dari populasi Indonesia yang memiliki minat baca yang cukup tinggi. Ini menjadi permasalahan serius karena literasi membentuk dasar pemahaman dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang cerdas dalam pemilu.
Secara statistik, mayoritas penduduk Indonesia adalah tamatan pendidikan dasar, dengan persentase yang mencapai hampir 60%. Namun, tingkat pendidikan tinggi masih cukup rendah, hanya sekitar 10%.Â
Hal ini menunjukkan bahwa literasi pemilih menjadi kunci utama dalam memastikan bahwa proses pemilihan umum berjalan dengan baik dan hasilnya dapat mencerminkan aspirasi sebenarnya dari seluruh rakyat.
Penting untuk diakui bahwa peran para pemangku kebijakan juga sangat menentukan dalam meningkatkan literasi dan kesadaran politik masyarakat.Â
Mereka tidak boleh hanya terpaku pada mempertahankan kekuasaan, tetapi juga harus fokus pada memberikan jalan untuk perbaikan yang berkelanjutan dan membangun masa depan yang lebih baik untuk bangsa ini.
Oleh karena itu, langkah-langkah konkret perlu diambil untuk meningkatkan literasi pemilih. Program-program pendidikan politik dan kewarganegaraan harus diperkuat di semua tingkatan pendidikan.Â
Selain itu, penguatan media massa dan informasi yang akurat juga penting untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat tentang isu-isu politik dan sosial yang ada.
Dengan meningkatnya literasi pemilih, kita dapat memastikan bahwa pemilihan umum yang akan datang akan lebih adil, transparan, dan mencerminkan kehendak sebenarnya dari seluruh rakyat.Â
Ini adalah langkah yang sangat penting dalam membangun masa depan yang lebih baik untuk bangsa ini, di mana keputusan politik dibuat dengan cerdas, berdasarkan pemahaman dan pengetahuan yang baik tentang isu-isu yang dihadapi oleh negara.Â
Maka dari itu, jadilah Pemilih Cerdas (Cermat, Efektif, Realistis, Dealektis, Akurat, dan Smart) Bukan Pemilih Kuas ( Kurang Uang Asupan Sesaat). (MRR)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H