Mohon tunggu...
Ruang Kecil
Ruang Kecil Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Menghabiskan waktu dengan menulis, membaca, dan berkelana

Selanjutnya

Tutup

Book

Review Novel 'Pembunuhan Zodiak Tokyo (The Tokyo Zodiac Murders)' Karya Soji Shimada

30 November 2024   21:06 Diperbarui: 30 November 2024   21:06 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika menyelidiki sebuah kasus pembunuhan, salah satu hal penting adalah adanya motif. Pembunuhan, pada dasarnya, terjadi karena adanya tiga motif utama: lust (hawa nafsu), greed (kerakusan), dan vengeance (balas dendam). Tapi, apa yang akan dilakukan polisi dan penyidik jika terjadi kasus pembunuhan yang bukan disebabkan oleh tiga hal tersebut? Atau, ketika motif pembunuhan yang hadir ternyata sama sekali tidak masuk akal?

Kasus Pembunuhan Zodiak Tokyo, begitu orang-orang menyebutnya. Sebuah kasus aneh yang terjadi pada tahun 1936 dan menimbulkan kegemparan besar pada zamannya. Kasus pembunuhan berantai yang menyebabkan seorang seniman dan putri-putri serta keponakannya terbunuh secara misterius. Saking rumitnya, hingga 40 tahun kemudian pada tahun 1979, kasus tersebut belum terpecahkan. Motif pembunuhan ini sendiri terbilang aneh dan irrasional: penciptaan Azoth, sang wanita sempurna.

Azoth, seperti yang dijelaskan dalam catatan sang seniman, merupakan wanita yang diciptakan dari kecocokan astronomi. Disebutkan bahwa Azoth berasal dari potongan tubuh wanita-wanita kerabatnya. Kasus ini melahirkan berbagai pertanyaan besar. Siapa yang membunuh sang seniman? Siapa yang membunuh putri dan keponakannya, jika sang seniman sudah terbunuh sebelum menghilangnya para wanita tersebut? Di manakah keberadaan Azoth? Siapakah dalang sebenarnya?

Kiyoshi Mitarai, seorang astrolog, peramal, dan detektif eksentrik, bersama rekannya, Kazumi Ishioka, diharuskan untuk menyelesaikan kasus ini dalam waktu seminggu. Dengan berbagai keanehan dan pertanyaan yang melatarbelakangi pembunuhan misterius ini, Kiyoshi dan Kazumi berusaha mengurai benang demi mendapatkan jawaban yang dinanti-nanti masyarakat Jepang hingga 40 tahun lamanya.

Karena sejatinya, jawaban atas segala pertanyaan lebih dekat dari yang kita kira.

Soji Shimada mengajak pembaca untuk menebak-nebak kebenaran sejati di balik kasus berdarah dingin ini. Berbagai petunjuk dan tipuan mengenai kasus ini tersebar pada setiap bab dalam Pembunuhan Zodiak Tokyo, berusaha menggugah pembaca untuk bersama-sama memecahkan teka-teki berusia lebih dari 4 dekade.

Hal lain yang menarik dari buku ini adalah dinamika antara dua tokoh utama, Kiyoshi dan Kazumi, yang akan mengingatkan kita pada Sherlock Holmes dan partner-nya, Dr. Watson. Kedua tokoh ini saling bahu-membahu, saling melengkapi, berusaha mengisi kotak-kotak kosong dalam teka-teki silang Pembunuhan Zodiak Tokyo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun