Mohon tunggu...
Kelana Pikiran
Kelana Pikiran Mohon Tunggu... karyawan swasta -

seorang pekerja yg sejauh ini selalu membawa uang halal utk keluarga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Momen Emosional: Tidak Dikenali Orang Tua Sendiri

16 September 2011   22:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:54 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Juga tidak sedikit orangtua yang menangis histeris karena panik dan bingung mencari yang mana anaknya.

Saya ingat, seakan baru terjadi kemarin, bahwa saat itu saya berdiri tegak,sementara ibu, bapak,kakek,seorang kerabat, seorang tetangga dan 2 adik saya tiba-tiba sudah berdiri di depan saya, tetapi tidak ada yang berani untuk mendekati. Ada perasaan tidak yakin saya lihat di mata mereka. Dunia seakan berhenti selama sepersekian detik itu. Sampai akhirnya ibu saya berani mendekati dan memeluk anak yang 3 bulan lalu baru lulus SMP itu, disertai tangisan haru dan lega. Bercampur perasaan kangen yang tertahan, cinta dan bahkan kebingungan. Bingung tidak tahu harus bagaimana, cuma membiarkan waktu berlalu beberapa detik dengan pelukan. Sembari memberi kesempatan otak kembali berputar dan berpikir untuk apa yang harus dilakukan selanjutnya.......

Waktu sudah berlalu belasan tahun. Harapan dari lembah tidar sedang berusaha direngkuh dalam pengabdian ribuan kilometer darinya, tetapi kenangan sepersekian detik itu masih tetap kuat melekat, seakan baru kemarin terjadi........

Salam untuk sesama alumni, dimanapun berada!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun