Mohon tunggu...
Kelana Pikiran
Kelana Pikiran Mohon Tunggu... karyawan swasta -

seorang pekerja yg sejauh ini selalu membawa uang halal utk keluarga

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bedanya Gubernur Arnold dan SBY.....Paspampres dan Polisi Sepakbola Eropa

26 Oktober 2011   01:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:30 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini saya menemukan begitu banyaknya tulisan bernada cercaan yg mengrah langsung atau tidak langsung kepada SBY terkait dgn lolosnya seorang tukang kebun, masuk dalam seremonial kepresidenan di Nusa Dua Bali.Andaikata saya SBY saya akan sangat merenungkan, kenapa rakyat begitu benci kepada saya? Padahal mereka juga yg memilih saya.... Jelas2 tukang kebun tersebut lolos karena kelalaian aparat keamanan kok!

Sangat berbeda seperti ketika kita menonton pertandingan sepakbola liga eropa, kita akan melihat bahwa para security dan polisi yg ada di dalam stadion akan berdiri membelakangi lapangan dan focus memperhatikan tingkah laku penonton. Berjaga-jaga supaya tidak ada pelanggaran ataupun tindakan di luar batas yg dilakukan para penonton. Kejadian di Nusa Dua tersebut walaupun tidak secara langsung kita melihat, tapi sangat mudah disimpulkan bahwa para anggota paspampres bukannya berjaga-jaga terhadap keamanan presiden, tetapi ikut melihat dan menikmati airshow. Kepalanya mendongak ke langit dan melupakan tugasnya sesaat. Hanya beberapa yg belakangan sadar bahwa ada orang asing yg lolos melintas mendekati presiden.

Lalu apa salahnya SBY?

SBY jelas tidak salah dalam hal ini. Namun sebenarnya andaikata dia cukup cerdas, maka hal ini bisa dimanfaatkan utk pencitraan .... coba saya ajari pak SBY ya...

Begini,

Beberapa tahun yg lalu saya menonton film yg mengisahkan tentang bagaimana Arnold Schwarzenegger berkampanye utk gubernur LA. Ketika sedang melewati kerumuman warga,dgn didampingi banyak bodyguard, tiba-tiba ada lemparan saos tomat ke Arnold yg mengenai jas abu-abunya dan membekas seperti ceceran darah di jasnya. Kamera TV segera mengarah ke Arnold. Nampak sepersekian detik para bodyguardnya panik, bahkan Arnold. Tetapi itu tidak lama. Segera Arnold melepas jasnya, dan tinggal baju dalam jas dan dasi. Kegagahan Arnold dengan dadanya yg bidang sebagai mantan Mr.Universe nampak jelas disitu. Tidak cukup sampai disitu, dia berteriak kearah pelempar, "Hi! Give me the mustard..!" (Hei, berikan saya mustardnya juga...)

Saos tomat dan mustard adalah komponen utk membuat sandwich ataupun burger.

Pengamat dan komentator politik di TV tersebut segera memberikan ketakjubannya dgn mengatakan, "orang ini benar-benar seorang negarawan sejati....!" Sebelumnya media cenderung mencerca dia karena pencapaian dia baru sebatas bidang olahraga dan hiburan.

Bukannya marah, Arnold membalikkan keadaan yg sedang menghinakan dia menjadi pencitraan yg kuat tentang kepribadian dia. Hal-hal yg bersifat spontan tersebut tidak pernah menipu, karena tidak terskenario.

Contohnya adalah sebuah adegan di film yg lain.Dalam sebuah pengadilan,seorang saksi ahli menyatakan bahwa korban menjemput ajalnya oleh luka pukulan benda tajam di kepala bagian kiri. Serta merta, sang pengacara maju ke depan dan mengambil palu sang hakim dan melemparnya ke terdakwa. Secara reflek terdakwa tersebut menangkap palu tersebut dengan TANGAN KIRI! Kemudian sang pengacara berkata, "Lihat! Terdakwa yg saya bela adalah seorang yg kidal. Luka di kepala korban sebelah kiri pasti diakibatkan oleh hantaman dari orang yg menggunakan tangan kanannya!"

Kepribadian seseorang yg terbentuk sejak lahir jelas terlihat dan tidak bisa ditutupi dalam merespon hal-hal yg bersifat refleks dan spontanitas.

========================================================================

Jadi andaikata saya menjadi pak SBY , ketika paspampres dan petugas keamanan sudah memastikan bahwa I Nyoman Minta tidak membahayakan, maka saya akan menghampiri Pak Minta, meminta maaf akibat terjerembab oleh pengawal yg menangkapnya, kemudian berterima kasih karena telah menunjukkan kebobrokan Paspampres dan petugas kemanan. Kemudian dengan rendah hati saya akan memohon kepada Pak Minta untuk bersedia melakukan rekonstruksi, untuk memperjelas dimana bolongnya pengamanan. Ketika rekonstruksi selesai saya akan mengantar Pak Minta pulang sampai depan pintu rumahnya, atau bahkan menyempatkan sebentar utk menikmati teh bikinan Bu Minta sambil ngobrol mendengarkan suara rakyat.

Tapi sayangnya yg dilakukan para pengawal SBY adalah melakukan Interogasi selama 5 jam!! Tentu bukan proses yg menyenangkan. Mustahil ada canda tawa dan hahahihi dalam proses interogasi tersebut. Most likely yg terjadi adalah intimidasi, bentakan dan gebrakan meja...most likely ya.

Yang paling disayangkan tentunya adalah kecerdasan emosional dan kepribadian SBY tidak selevel Arnold Schwarzenegger yg "cuma" gubernur.

Nomer dua adalah ketidakprofesionalan para pengawal yg kalah oleh polisi yang berjaga-jaga di pertandingan sepakbola di eropa.

Fiuh....andaikata Pak Nyoman Minta teroris sekalian......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun