Mohon tunggu...
Felix Milerivan Marcel
Felix Milerivan Marcel Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Dari kami yang berusaha memberikan tulisan yang menarik dan informatif

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Review Buku "Journalism Guarding Open Gates at Online Newspapers" (Chapter 1 dan 10)

17 Oktober 2020   11:00 Diperbarui: 17 Oktober 2020   11:06 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Terlepas dari bertambahnya pekerjaan para gatekeeper media online dalam menyaring komentar para pengguna dan pembaca situs, kolom komentar bukan lah suatu hal yang bisa diremehkan. Jika dibandingkan dengan pesan ke media, kolom komentar yang dapat diakses secara instan dapat menjadi sebuah informasi baru dari isi berita yang ditulis. Informasi itu bisa saja terkait dengan pengalaman netizen terkait berita yang ditulis ataupun bisa menjadi sarana pembaca untuk mengoreksi dan memberikan kritik serta saran terhadap jurnalis baik dari isi beritanya ataupun dari segi penulisannya.

Saat buku ini  terbit, banyak jurnalis masih berperan sebagai gatekeeper, yaitu menyaring ceritanya dengan hati-hati dan menentukan bagian mana yang pantas untuk diterbitkan. Perilaku ini dapat membentuk tembok pembatas antara jurnalis dan pembaca. Karena perilaku gatekeeping, media-media disambut dengan dilema, mempertahankan filosofinya dengan gatekeeping, atau berpotensi menjadi inkonsisten dengan partisipasi pembaca. 

Seiring waktu berjalan, beberapa media mulai menyadari pengaruh dari partisipasi pembaca dengan mengajak mereka untuk mengawasi artikel atau berita yang dirilis, baik dari segi penulisan maupun fakta dari berita tersebut. Dalam kata lain, partisipasi tersebut menjadikan publik sebagai "sensor" atau "pengawas" dalam sebuah berita di internet khususnya media online.

Media asal Belgia, HasseltLokaal menerapkan metode "pro-am journalism", dimana jurnalis profesional dan amatir saling berkolaborasi.  Peran jurnalis profesional adalah sebagai pemimpin yang memotivasi dan mengkoordinasi para jurnalis amatir.  Howe (2009) menyatakan bahwa publik akan mendapatkan hasil maksimal ketika mereka melengkapi kekurangan dari para jurnalis, ketimbang menggantikan mereka secara penuh.

Seorang editor jurnalis senior dari BBC bernama Peter Horrocks mengatakan bahwa jurnalis -- jurnalis dewasa ini sudah beradaptasi dengan sikap baru dalam jurnalisme, yakni "benteng jurnalisme". Seorang jurnalis bekerja dibalik sebuah tembok yang tebal yang merepresentasikan institusi media sang jurnalis tersebut. Hal ini secara tidak langsung membuat pergerakan jurnalis tidak semenarik sebelumnya di mata khalayak.

Para jurnalis online, yakni mereka yang aktif dalam kegiatan jurnalisme daring mengatakan bahwa jurnalis -- jurnalis online banyak yang terjebak dalam 2 sisi. Sisi pertama yakni di mana mereka menaruh perhatian terhadap format penulisan berita terkait produksinya, namun disisi lain mereka juga mempertimbangkan norma dan etika bekerja di dalam institusi media (batasan tembok dari institusi media).

Hal inilah yang menjadi dilema dalam praktik jurnalisme dewasa ini. Yaitu ialah, bagaimana seorang jurnalis bisa terus terbuka dengan perkembangan yang terjadi di luar sana dengan perkembangan dalam jurnalismenya itu sendiri namun tetap tidak melupakan tradisi jurnalisme klasik terkait nilai -- nilai jurnalisme dalam praktik jurnalismenya itu sendiri.

Penulis:

1. Nathanael Mellionardo                   - 1810411044

2. Felix Milerivan Marcel                   - 1810411123

3. Dafin Rullyansyah Pradana            - 1810411131

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun