Mohon tunggu...
Kita/
Kita/ Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Semua orang pasti punya keresahan. Pasti punya masalah. Kita bisa berbagi apapun untuk selesaikan itu. Kita disini mau berbagi banyak hal lewat tulisan, foto, dan video.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kok Bisa? - Liburan Di Rumah Sakit : #SosialKita24

12 Maret 2016   23:52 Diperbarui: 17 Juli 2016   17:44 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Kok Bisa? : Liburan Di Rumah Sakit (Gambar : Karya Kita)"][/caption]

Ke Rumah Sakit Antri?

Kok bisa?

Orangtua berjuang naik bukit
Anak muda naik dengan mudah
Ada apa dengan Rumah Sakit?
Banyak yang antri padahal ga indah

 

Halo Mas Bro dan Mbak Bro.

Jumat, 11 Maret 2016 Saya menjenguk keluarga yang sedang di rawat di Rumah Sakit Karyadi Semarang. Entah kenapa aku melihat pemandangan yang berbeda kali ini. Mulai dari pintu gerbang masuk banyak sekali orang. Masuk ke parkiran, kendaraan juga penuh meski sudah mendekati magrib. Begitu masuk ruang tunggu, wow. Lantai RS seperti tempat penginapan sementara atau mungkin kayak pengungsian. RS terbesar di Semarang itu rasanya ga pantas dihiasi seperti ini. Ada keluarga dengan dua anak kecil tiduran dipojokan. Mereka menunggu antrian untuk masuk ke ruang periksa. Wajah mereka lesu. Mungkin kalau ada penculikan, penculik bakal males karena ga ada perlawanan. Pemandangan seperti ini biasa sebenarnya tapi otak dan mata saya melihat dari sudut pandang yang berbeda.

Mau masuk kamar aja inden. Udah kayak pesen spare part motor ya?

Masuk ke kamar keluarga yang sakit, pandangannya kosong. Wajahnya yang biasa cerah dan penuh canda hilang.

“Tulang kenapa ya?”, tanyaku sama salahs satu sepupu yang setia menjaga.

“Nahan sakit”, katanya sambil senyum.

“Jangan sok-sok sedih”, kata seorang Tulang menggoda Tulang yang sedang berbaring polos di kasurnya.

Saya dan keluarga lain diruangan tertawa. Memang sakit kan ya. Jadi sedih dong.

Singkat cerita saya selesai menjenguk. Jam sudah mulai membentuk sudut 45 derajat. Jarum panjang mendekati angka 12 dan jarum pendek di mendekati angka sembilan. Seharusnya RS sudah mulai sepi. Bener juga, begitu keluar dari kamar rawat inap. Ruang tunggu udah mulai sepi. Begitu sampai dluar ruangan tempat pendaftaran dan ruang tunggu. Wow, justru semakin banyak saudara-saudara. Ga mungkin mereka lagi menikmati indahnya sinar lampu perkotaan disitu. Ga mungkin mereka sedang nongkrong dengan keluarga besar di depan RS. Paling ga mungkin memilih nongkrong dekat ambulans.

[caption caption="Kok Bisa? : Liburan Di Rumah Sakit (Gambar : Karya Kita)"]

[/caption]

“Mau sakit ga boleh antri tapi mau  dirawat harus antri”

[caption caption="Kok Bisa? : Liburan Di Rumah Sakit (Gambar : Karya Kita)"]
[/caption]

Kejadian ini bukan sekali dua kali terjadi. Pertanyaan besar saya adalah “Kenapa belum ada solusi nyata untuk keadaan yang seperti ini?”. Kalau RS kurang besar maka seharusnya dilakukan pembangunan. Kalau sistem pendaftaran yang ribet maka seharusnya ada pemangkasan. Kalau ga ada biaya harusnya bukan masalah lagi dengan adanya BPJS.

Apa yang salah?

Kalau memang RS sudah melakukan suatu perbaikan yang minimal ada pengumuman. Atau kayak notifikasi di jalan raya. “Maaf mengganggu kenyamanan Anda. Sedang ada perbaikan jalan”. DI RS mah ga ada kayak gitu. Orang-orang pada tiduran di lantai RS, malah jadi biasa. Hah ...

“Maaf mengganggu kenyamanan Anda. Ga sedang ada apa-apa”. Kayaknya pemberitahuan seperti itu layak dibuat di RS. Biar orang-orang ga tiduran dilantai. Bisnis sewa tikar kayak cocok nih.

 

Melihat kondisi mereka malam itu. Saya yakin akhir minggu ini akan dihabiskan dnegan liburan di RS.

Semoga berguna.

Senang bisa berbagi cerita dengan kalian.

Masuk dirawat di RS harus antri
Kenapa harus begini?
Udah kayak lamaran sama putri
Kok susah begini?

Tembalang, Semarang
22:26 WIB 12 Maret 2016
2016/03/12/6-38
Tulisan Kita

Sumber Gambar : Karya Kita

Kalau ada pertanyaan atau hal-hal yang mau didiskusikan silahkan memberikan komentar dibawah.
Terimakasih

Tentang Kita
Twitter : keKITAan_
Facebook : Tentang Kita
Instagram : kekitaan_
Youtube : Kita/
Website : kekitaan.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun