“Ga pentinglah”, balasnya lagi.
Momen singkat yang padat dan jelas itu membuat saya berpikir. Hmm, bener juga sih yang dia bilang itu ga penting. Sebagai mahasiswa baru yang sedang menyesuaikan diri dengan lingkungan kampus. Soal gerhana matahari ga mempengaruhi hajat hidupnya. Gerhana Matahari ga akan membantu menyelesaikan tugas kuliahnya yang menumpuk.
[caption caption="Proses Gerhana Matahari (Sumber Gambar : fa.wikipedia.org)"]
Hal terpenting buat mahasiswa hari ini adalah tanggal merah. Saatnya untuk begadang dan bisa bangun siang. Itu lebih penting dan nikmat dari pada sekedar berita gerhana matahari. Sekedar informasi aja, Gerhana Matahari (GM) yang terjadi tadi pagi 9 Maret 2016 adalah Gerhana Matahari Total (GMT), yang terlihat di Asia Tenggara, Australia, Pasifik, dan Afrika. Momen langka ini akan terjadi lagi 21 Agustus 2017 di daerah Amerika Utara dan Antartika. Kenapa orang Asia menganggap ini penting karena hanya akan terjadi lagi di Asia pada 2 Agustus 2027. Itu pun didaerah Asia Selatan dan Barat. GMT akan terjadi lagi di Indonesia pada 20 April 2042 dan 12 September 2053. Sudah dimana kita saat itu dan umur berapa?
“Jangan sia-siakan waktu. Nikmati setiap detiknya. Penyesalan selalu datang terlambat”
Oke, hawanya sudah terlalu serius ya. Obrolan singkat tadi malam ternyata benar-benar terbukti. Pagi ini rombongan mahasiswa ga keliatan bangun dari tidur panjangnya. Sampai momen GMT itu lewat pada pukul 09:00 WIB. Mereka masih menikmati hibernasinya.
Perbuatan mereka menunjukkan konsistensi ya. Memang bener buat mereka GMT itu ga penting. Menyaksikan bulan, matahari, dan bumi sejejar bukanlah momen berharga mereka. GMT yang melintasi 12 provinsi di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku hanya akan mereka nikmati di layar gadget.
Semoga berguna.
Senang bisa berbagi cerita dengan kalian.
Menunggu GMT akan terjadi lagi
Indonesia harus nunggu 26 tahun kedepan
Seperti lagi momen ujian Biologi
Susah payah untuk mendapkan nilai delapan
Kertanegara, Semarang
18:16 WIB 05 Maret 2016
2016/03/05/7-29
Tulisan Kita