Mohon tunggu...
Kita/
Kita/ Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Semua orang pasti punya keresahan. Pasti punya masalah. Kita bisa berbagi apapun untuk selesaikan itu. Kita disini mau berbagi banyak hal lewat tulisan, foto, dan video.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Wimcycle : Sepeda yang Tidak Murahan & Harapan : #UlasanKita4

2 Maret 2016   17:08 Diperbarui: 18 Juli 2016   09:41 750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampai akhirnya diujung putus asa “kita” cari artikel cara menghilangkan sakit punggung. Beberapa artikel memberikan saran recomended, bersepeda bisa jadi solusi. [1]“Berdasarkan kutipan dari Times of India bersepeda ternyata mampu meningkatkan kekebalan tubuh secara signifikan. Mengayuh sepeda juga bisa melatih kekuatan otot, menjauhkan diri dari penyakit kardiovaskular, hingga menjaga kesehatan mental.” Posisi menggowes sepeda memberikan relaksasi untuk tulang belakang, pangkal paha, dan kaki. Karena sakit punggung kebanyakan disebabkan aktifitas yang memberikan beban berat pada tulang belakang. Hmm, masuk akal dan mulailah mengumpulkan uang untuk membeli sepeda.

Sampai akhirnya uang belum cukup terkumpul sampai 1 juta. Sakit punggung yang semakin parah menuntut “kita” untuk berobat. Ada obat yang harus dikonsumsi setiap hari. Karena ga mampu membeli obat yang bagus. Terpaksa obat penghilang rasa sakit menjadi makanan harian dipagi dan malam hari. Begitu obat habis rasa sakit muncul lagi. Begitulah berjalan sepanjang setengah tahun. April-Oktober 2014. Tabungan beli sepeda terus berkurang dan habis. Harapan membeli sepeda harus dimasukkan lemari dulu.

Sampai akhirnya November 2014 “kita” harus dioperasi dan menghabiskan biaya sampai 50 jutaan. Kerja sama yang baik antara pemerintah lewat BPJS, piutang dari kantor, dan dana hidup orangtua “kita”, biaya itu bisa dibantai. Desember 2014 “kita” menjalani pemulihan dengan obat dan terapi fisik yang masih membutuhkan biaya. Berlanjut, harus mengkonsumsi obat dan terapi fisik berbayar sampai November 2015. Karena terbatasnya dana, obat harus berhenti Desember 2015. Sedangkan untuk terapi fisik harus berlanjut, “kita” memutuskan latihan sendiri dengan push up, jalan jongkok, pull up, leg circles, chair squat, dan seandainya ada sepeda maka hasilnya akan maksimal.

[caption caption="Cuma ada kebenaran dan kesalahan (Gambar : Karya Kita)"]

[/caption]

Untuk menutup tulisan ini “kita” mau memberikan apresiasi untuk Sepeda Wimcycle. Karena tulisan ini ga akan pernah ada tanpa ada kompetisi ini. Pertama yang selalu perlu dibanggakan sebagai orang Indonesia adalah menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Untuk bisa seperti itu tentu harus punya kualitas. Wimcycle punya keduanya. Dari beberapa sumber yang “kita” dapatkan, Wimcycle ternyata fokus pada pesepeda yang suka kualitas tapi tapi berdompet tipis. Orang Indonesia suka barang bagus dengan harga yang cukup. Ini peluang bagus untuk Wimcycle bertahan pasar Indonesia.

“Dibandingkan mereka dibawahnya Wimcycle memang mahal. Tapi dibandingkan dengan sekelasnya kualitasnya lebih murah.”

Sepeda produk dalam negeri ini ternyata sudah terbang ke 20 negara. Mutu tentu ga perlu diragukan. Perusahaan rumah Wimcycle dilahirkan telah masuk dalam 250 Top Original Brands Indonesia. Sepeda yang berkampung halaman di Surabaya ini. Karya anak Indonesia yang ga murahan ini dibanggakan dalam sebuah artikel contohnya untuk Sepeda Gunung Wimcycle Roadchamp 4.0 dan Sepeda Gunung Wimcycle Diamante XT 21SP Hardtail yang sangat cocok buat yang dompet tebel. Tenang, mahal bergandengan tangan sama nyaman dan selamat.

Soal produknya yang lain silahkan dicari ya Mas Bro dan Mbak Bro. Untuk menguatkan hati, perlu diumumkan saudara dan saudari, “bahwa anak-anak yang dilahirkan dalam bentuk sepeda ini telah lulus uji kelayakan dari British Standards and Customer Product Safety Commission Standards dan telah mencapai ISO 9001:2008 Cert No 13825. Yah buat orang berlimu itulah standarnya beli sepeda Mas Bro dan Mbak Bro. Sedangkan buat kita-kita yang perlu cara sederhana. Sedikit tips untuk mendapatkan sepeda yang bagus, yaitu:

1. Pertama, berbagi ceritalah dengan orang sudah pernah membeli sepeda. Karena ternyata kebanyakan orang berdasarkan beberapa artikel yang jadi referensi membuat tulisan ini menyukai kualitas dan harga sepeda Wimcycle.

2. Kedua, coba sepeda beberapa merek sepeda dan bandingkan.

3. Ketiga, pilih sesuai dengan karakter, lingkungan, dan jangan lupa perhatikan jalan yang akan dilalui setiap hari. Kalau sudah suka suasana santai dan lingkungan jalan yang halus maka sepeda city bike adalah yang tepat. Kalau jalanannya bergelombang dan sesuai dengan karakter yang suka berpetualang maka cross country jawabannya. Karena ada suspensi diroda depan Sedangkan untuk Mas Bro dan Mbak Bro yang gunung mania ada sepeda mountain bike dengan suspensi depan dan belakang.

4. Keempat, belilah sepeda sesuai dengan budget. Seperti sudah dijelaskan diatas. Ada produk sepeda yang menjadi solusi dompet tipis. Hilangkan kebiasaan ego orang Indonesia ya Mas Bro dan Mbak Bro. Karena tetangga beli sepeda harga 2 juta. “Kita” langsung kalap membeli sepeda yang lebih padahal. Padagal sesuai dompet dan kebutuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun