Mohon tunggu...
Kita/
Kita/ Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Semua orang pasti punya keresahan. Pasti punya masalah. Kita bisa berbagi apapun untuk selesaikan itu. Kita disini mau berbagi banyak hal lewat tulisan, foto, dan video.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Akhir Minggu - Pilih Temen, Pacar, atau Keluarga? : #SosialKita19

28 Februari 2016   16:09 Diperbarui: 18 Juli 2016   09:47 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Apa jawabanmu Mas Bro & Mbak Bro? (Gambar : Karya Kita)"][/caption]

Januari & Februari, berapa kali kumpul sama keluarga waktu akhir minggu?

Lalapan pake kemangi
Ada besi ada tembaga
Mall aja dikunjungi
Masa keluarga ga?

 

Halo Mas Bro dan Mbak Bro.

Akhir minggu ini lagi dimana, sama siapa?

Keluarga?

Jalan-jalan bareng sama keluarga adalah impian mulai yang belum terwujud. Sebut saja Odni ya. Sejak kecil Dia pengen jalan-jalan ke kebun binatang sama Bapak, Mama, dan kedua adiknya. Sayang itu masih menjadi mimpi buatnya.

Impian lama itu, terngiang beberapa hari yang lalu. Waktu jalan ke mall sama temen-temen. Melihat ada pasangan yang jalan berdua sambil pegangan tangan, ada yang rangkulan kayak anak SD pulang sekolah, dan ada juga jomblo jalan sendirian. Sayangnya Odni  ga liat ada keluarga yang  jalan bareng. Ga ada Bapak, Mama, dan anak-anaknya yang main bersama di mall.

Kenapa?

Bapak Mama capek setelah kerja 1 minggu?

Anak-anak lebih memilih main sama temen-temen-nya?

“Kenapa lebih seneng habiskan waktu sama pacar dan temen daripada sama keluarga?”

Odni cerita kalau Dia juga punya masa kecil yang sama.

Dulu waktu kecil seneng banget rasanya kalau main sama temen. Kalau bisa ga usah pulang kerumah. Betul? Sayangnya ga boleh. Selalu ada Mama atau Bapak yang bakal teriak dari kejauhan. “Hei Odni pulang nak, udah magrib?”, kalau Mamanya ramah. “Odni ga udah pulang. Main aja terus.”, kalau Bapaknya galak. Kita seneng banget main sama temen karena kita bebas, tanpa aturan ini dan itu dari Bapak Mama. Kalau dirumah kita hanya boleh melakukan segala sesuatu sesuai perintah atau orderan Raja dan Ratu Rumah. Karena sebagai anak, kita hanya “numpang” dirumahnya sampai kita dewasa nanti.

Seru banget kalau main sama pacar karena kita merasa diperhatikan untuk hal-hal kecil. Perhatian yang ga kita dapatkan dari Bapak Mama. Sensasi sentuhan fisik lembut dan hangat yang hanya bisa didapatkan dari pacar. Kalau Bapak risih dengan kumisnya. Kalau Mama itu murni karena kita keluar dari Dia.

[caption caption="Setuju? (Gambar : Karya Kita)"]

[/caption]

“Hidup bebas saat berteman dan perhatian dari pacar.
Itulah kita ga dapatkan dari Bapak Mama saat tumbuh semakin dewasa.”

Odni bilang, “Aku kangen sama masa-masa itu. Bisa nangis sejadi-jadinya, nakal dikit itu wajar, dan hadiah-hadiah kecil yang selalu Mama Bapak bawa kalau pulang kerja”. Mendengar cerita itu, “bener juga ya” bisikku dalam hati.

Tapi mimpi bisa main bareng sama Bapak Mama itu kini menjadi impianku. Habisin waktu weekend dengan Bapak, Mama, dan saudara seperjuangan yang keluar dari lobang kehidupan Mama. Aku juga setuju sama Odni, ga mau jadi seperti Bapak Mama yang sibuk sama kerjaannya. Sekarang aku juga ga mau seperti anak-anak kebanyakan. Lebih menikmati main sama temen-nya. Lebih seneng ngedate sama pacarnya. Semoga bisa segera terwujud. Semoga.

Semoga berguna.

Senang bisa berbagi cerita dengan kalian.

Anak jangan cuma bisa komplain
Belajar untuk bertanya bagaimana?
Jangan sampai kita seperti yang lain
Menyesal ga akan berguna

Tembalang, Semarang
15:33 WIB 28 Februari 2016
2016/02/28/6-22
Tulisan Kita

Diposting ulang di kekitaan.com

Kalau ada pertanyaan atau hal-hal yang mau didiskusikan silahkan memberikan komentar dibawah.
Terimakasih

Tentang Kita
Twitter : keKITAan_
Facebook : Tentang Kita
Instagram : kekitaan_
Youtube : Kita/
Website : kekitaan.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun