Boleh toleransi internasional tapi jangan lupa rumah.
Melawan asap dengan ASAP.
#MelawanPemerintahAsap
Semua ikut berduka atas paris
Tapi jangan terlalu terbawa suasana
Asap di Indonesia jangan sampai ditepis
Karena belum jelas penyelesaiannya
Hallo Mas Bro dan Mbak Bro
Sudah liat asap yang terus berkuasa?.
Sejak kejadian teror di Paris banyak berita disemua media yang bersenandung sedih, kritik, dan solusi. Semua perhatian dunia tertuju ke negeri menara Eifell itu. Banyak yang melakukan pencarian di Mbah Google dengan kata kunci Paris, Perancis, Teror, dan Terorisme. Gaterkecuali Kompasiana. Banyak kompasianer yang berlomba-lomba membuat tulisan sesuai dengan keresahan masing-masing. Banyak profil pictureyang berwarna biru, putih, dan merah.
Seperti halnya sekarang dalam tulisan ini. Pembaca terbuai kan dengan fakta tentang teror diparis. Oh ya, apa, kenapa, dan untuk apa semua itu teror itu. Dibaca terus sampai ludes. 3 (tiga) hari terakhir semua orang membicarakan teror di Paris. Bahkan dalam tulisan ini judulnya pun seperti itu. Tulisan terakhir yang masih nongoldi kompasiana soal Paris adalah “Berduka untuk Paris vs Perdamaian Dunia” karya Octavianus Gautama.
Dari banyaknya tulisan tentang teror paris ternyata masih ada temen kompasianer yang membuat tulisan tentang asap. Salut untuk Mas Bro Salman Darwis. “Soal Kabut Asap Negara Tidak Termaafkan”. Begitulah judulnya. Saat kembali pulang kawan semua. Boleh tetap memperhatikan kejadian diluar. Tapibisakah kita membuat tulisan dan perubahan profil picturebesar-besaran sekarang. Untuk menggerakkan “oknum” Pemerintah Asapyang tidak jelas arah, tujuan, dan perkembangan usahanya menangani soal asap ini. Sekarang kita udah taucaranya bukan, kita cuma perlu buat tulisan dan foto untuk menggerakkan banyak hati. Tulisan lewat postingan status di facebook, twitter, path, instagram, line, bbm, dan apalagi ... Bantu saya sebutkan satu persatu. Ganti juga foto kita semua disitu dengan latar belakang #MelawanPemerintah Asap. Ayo kita buat ketar ketir #PemerintahAsap yang belum jelas gaungnya sampai sekarang. Minimal kasih taukita sampai mana sih penanganan asap sudah berjalan.
Faktanya, bukan karena usaha yang katanya “pemerintah”. Atau memang mereka cuma bisa memerintah seperti namanya. Atau memang dasar #PemerintahAsap yang hanya bisa membuat sesak nafas dan sulit untuk beraktifitas. Yap, seperti layaknya asap mereka “mungkin” pemerintahnya. Ada temenyang berceloteh. Udah taupemerintah seperti itu masih saja di harapin. PHP jadinya.
Baiklah, kita juga perlu saling bantu. Banyak permasalahan negeri ini dan gabisa cuma mengharapkan pemerintah saja. Jangan diam saja. Kita semua pasti bisa melakukan sesuatu. Minimal dengan posting status di semua jejaring sosial kita dan sekali lagi ubah profil picturejadi #MelawanPemerintahAsap. Ayo kita paksa pemerintah untuk bergerak.
Budaya malu orang Indonesia
Banyak dipuji oleh orang luar
Buang saja malumu ke Persia
Kalau ga bisa kasih jalan keluar
Tembalang, Semarang
08:06 WIB 17 Oktober 2015
Tulisan Kita
Kalau ada pertanyaan atau hal-hal yang mau didiskusikan silahkan memberikan komentar dibawah.
Terimakasih
Tentang Kita
Twitter : keKITAan_
Facebook : Tentang Kita
Instagram : kekitaan_
Youtube : Kita/
Website : kekitaan.com
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI