Cinta memiliki keterikatan yang sangat erat, baik secara emosional maupun psikologis. Cinta sering kali digambarkan sebagai perasaan yang mendalam, di mana dua individu saling terhubung dengan ikatan yang kuat. Namun, apakah cinta bisa bertahan jika salah satu merasa lebih rendah daripada yang lain?
John Gottman, seorang psikolog yang terkenal dengan penelitiannya tentang dinamika hubungan, berpendapat bahwa ketidaksetaraan dalam hubungan bisa menjadi tanda bahaya. Menurutnya, perasaan lebih rendah dapat menyebabkan salah satu pasangan merasa tidak dihargai atau tidak setara, yang dalam jangka panjang bisa menyebabkan ketidakpuasan dan konflik. Ketidakseimbangan kekuasaan atau rasa rendah diri ini bisa merusak komunikasi dan keintiman, yang merupakan fondasi penting dari hubungan yang sehat.
Lalu, bagaimana jika kita ingin memastikan bahwa cinta itu harus setara?
Kesetaraan dalam Cinta
Kesetaraan dalam konteks cinta merujuk pada keseimbangan antara kedua individu dalam sebuah hubungan, di mana masing-masing pasangan memiliki hak, tanggung jawab, dan nilai yang sama. Kesetaraan ini bukan berarti kedua individu harus memiliki kesamaan persis dalam segala hal, tetapi lebih kepada penghormatan terhadap peran, pendapat, dan perasaan satu sama lain.
Aspek Penting dari Kesetaraan dalam Cinta :
1. Â Penghargaan dan Penghormatan
   Kesetaraan dalam cinta berarti kedua pasangan saling menghargai dan menghormati satu sama lain sebagai individu yang setara.     Tidak ada yang merasa lebih unggul atau lebih rendah.
2. Â Pembagian Tanggung Jawab
 Dalam hubungan yang setara, tanggung jawab dibagi secara adil, baik itu tanggung jawab emosional, finansial, atau pekerjaan     rumah tangga. Kedua pasangan bekerja sama untuk memastikan bahwa beban tidak jatuh hanya pada satu pihak, dan mereka saling mendukung dalam peran masing-masing.
3. Keputusan Bersama