Mohon tunggu...
Furqan Al Ghifary
Furqan Al Ghifary Mohon Tunggu... wiraswasta -

Furqan Al Ghifary (_keken_), \r\nBanda Aceh. \r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Buku: Ibu, Engkaulah Harta Terindahku

30 Juli 2013   19:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:49 998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu adalah sumber kehidupan. Dalam Islam sering kita mendengar bahwa “Surga itu terletak di bawah kaki ibu”. Seorang ibu memiliki kedudukan yang sangat mulia dan berpengaruh sangat besar. Ibu adalah pendidik paling utama bagi setiap anak-anaknya. Selain itu, ibu adalah sosok yang paling dicintai oleh semua orang dan menjadi anutan mereka pula. Ahmad Syauqi, seorang pujangga Arab, mengatakan melalui syair yang ditulisnya, “Ibu adalah sekolah, apabila dia mempersiapkannya, dia menyiapkan masyarakat yang baik keturunannya.” Begitu tingginya derajat seorang ibu, sehingga sudah seharusnya kita sebagai anak memuliakan ibu kita tersebut.

Banyak sudah para pengarang buku, penyair dan pujangga memberikan apresiasi tertingginya terhadap seorang ibu dalam bentuk sebuah buku. Begitu juga halnya dengan buku ini, dan kehadiran buku ini merupakan pelengkap dan penambah koleksi dari sekian banyak buku-buku yang bercerita tentang ibu. Bagi saya buku ini seperti kado istimewa, kecil, tapi memiliki isi, arti, makna dan inspirasi yang sangat besar.

Buku ini merupakan kumpulan beberapa cerita, kisah, cerpen, dan riwayat tentang seorang ibu, yang merupakan hasil karya dari Ibnu al-Jauzi, dan edisi bahasa Indonesianya diterjemahkan oleh Ahmad Anis, yang dicetak pertama kali oleh Pustaka Akhlak pada Juni 2013, dengan jumlah halaman sebanyak 164 halaman.

Semua kisah-kisah yang ada dalam buku ini merupakan kisah-kisah yang sangat menarik dan dikemas dalam bahasa yang sangat apik. Kisah-kisah yang menyentuh, yang mampu membuat urat syaraf pembaca bergetar, bergetar rindu pada belaian ibu. Sungguh merupakan buku yang sangat inspiratif, yang wajib di baca oleh setiap orang yang merasa pernah menjadi seorang anak.

Kisah yang mampu membuat semua bulu di raga ini berdiri, merinding, merasakan eksistensi ibu yang sebenarnya, sungguh buku yang sangat bermakna. Kisah-kisah di dalamnya merupakan kisah nyata, yang mustahil rasanya terjadi, sehingga menambah bobot buku menjadi pilihan wajib untuk di baca, khususnya para anak bangsa, penerus generasi.

Selamat membaca

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun