Pembangunan RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor: Solusi Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu
Tanah Bumbu, 2024 - Kesehatan adalah salah satu hak dasar yang harus dipenuhi oleh pemerintah. Menjawab kebutuhan akan fasilitas kesehatan yang memadai, Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu mengambil langkah besar dengan rencana pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Andi Abdurrahman Noor. Proyek ini diharapkan mampu memberikan layanan kesehatan berkualitas dan merata bagi seluruh masyarakat Tanah Bumbu, termasuk mereka yang tinggal di daerah terpencil.
Proyek pembangunan RSUD ini bukan hanya sekedar memperluas layanan kesehatan, tetapi juga bagian dari strategi pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas hidup dan mempercepat pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) di sektor kesehatan. Dengan semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk dan berkembangnya wilayah Tanah Bumbu, hadirnya RSUD ini diharapkan menjadi pusat pelayanan kesehatan unggulan yang dapat melayani berbagai lapisan masyarakat, dari pelayanan dasar hingga layanan spesialis.
Mengapa Pembangunan RSUD Penting?
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Kabupaten Tanah Bumbu diperkirakan mencapai lebih dari 320.000 jiwa pada tahun 2023, dengan tren pertumbuhan yang stabil setiap tahunnya. Sementara itu, fasilitas kesehatan yang ada saat ini belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus bertambah, khususnya di hal pelayanan spesialis dan rawat inap. Dengan adanya RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor, diharapkan mampu mengatasi kekurangan tersebut dengan menyediakan layanan komprehensif, mulai dari rawat jalan, rawat inap, hingga unit gawat darurat (UGD) yang siap beroperasi 24 jam.
Analisis Kelayakan Ekonomi Pembangunan RSUD
Sebagai bagian dari proses pembangunan, analisis kelayakan ekonomi menjadi langkah penting untuk memastikan bahwa proyek ini akan memberikan manfaat yang optimal, baik dari segi sosial maupun finansial. Dalam kajian yang dilakukan, proyek RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor diperkirakan menelan biaya konstruksi sekitar Rp 60 miliar, dengan biaya operasional tahunan mencapai Rp 9,8 miliar. Namun, proyeksi pendapatan tahunan dari layanan medis, farmasi, laboratorium, dan fasilitas lainnya menunjukkan potensi pendapatan sekitar Rp 42,8 miliar per tahun.
Dengan surplus operasional yang diperkirakan mencapai lebih dari Rp 11 miliar per tahun, pembangunan RSUD dinilai layak secara ekonomi dan berpotensi memberikan dampak positif tidak hanya bagi kesehatan masyarakat, tetapi juga bagi pertumbuhan ekonomi daerah. "Proyek ini dirancang agar mampu mandiri secara finansial dan berkelanjutan dalam jangka panjang, tanpa harus bergantung pada subsidi berlebih dari pemerintah daerah," ungkap perwakilan tim proyek RSUD.
Pelayanan dan Fasilitas RSUD
RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor direncanakan sebagai Rumah Sakit Kelas B, yang akan menyediakan berbagai jenis layanan medis, termasuk:
- Rawat inap : dengan kapasitas 300 tempat tidur, rumah sakit ini siap menangani sekitar 200 pasien rawat inap per bulan.
- Pelayanan rawat jalan : dengan proyeksi 1.000 kunjungan pasien per bulan, layanan rawat jalan akan mencakup berbagai spesialisasi, seperti bedah, anak, dan penyakit dalam.
- Unit Gawat Darurat (UGD) : dilengkapi dengan peralatan medis modern, UGD RSUD akan melayani kasus darurat selama 24 jam sehari.
- Laboratorium dan radiologi : layanan diagnostik seperti USG, rontgen, hingga CT-scan akan tersedia untuk mendukung diagnosis cepat dan akurat.
- Farmasi dan fasilitas pendukung lainnya : rumah sakit ini juga menyediakan fasilitas farmasi dan layanan kesehatan lainnya untuk mendukung perawatan pasien secara komprehensif.
Manfaat Sosial dan Ekonomi
Pembangunan RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor tidak hanya fokus pada aspek medis, tetapi juga pada peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan akses terhadap layanan kesehatan yang lebih mudah dan terjangkau. Keberadaan rumah sakit ini juga diharapkan dapat mengurangi angka kematian ibu dan bayi yang masih cukup tinggi di wilayah tersebut. Dengan layanan kesehatan yang lebih lengkap dan modern, masyarakat Tanah Bumbu tidak perlu lagi merujuk ke rumah sakit di luar daerah untuk mendapatkan layanan spesialis.
Selain itu, RSUD ini juga akan menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi tenaga medis dan non-medis, serta membuka peluang investasi di sektor kesehatan. Pembangunan fasilitas kesehatan yang memadai akan mendorong pertumbuhan perekonomian daerah, terutama melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pengurangan angka sakit akibat minimnya akses kesehatan.
Penutup
Pembangunan RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor adalah langkah strategi yang sangat diperlukan untuk menjawab tantangan sektor kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu. Dengan fasilitas yang lengkap dan modern, rumah sakit ini tidak hanya akan menjadi pusat pelayanan kesehatan, tetapi juga simbol kemajuan pembangunan infrastruktur kesehatan di daerah ini. Masyarakat pun kini dapat menantikan akses layanan kesehatan yang lebih baik dan merata di masa depan.
Sebagai bagian dari prioritas pembangunan daerah, RSUD ini diharapkan menjadi cerminan komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H