Mohon tunggu...
Inge
Inge Mohon Tunggu... -

Menyenangi KESEDERHANAAN. EGO tidaklah sederhana tetapi CINTA.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kisah Inge: Kegalauan Hati Permaisuri Inge dan Kerabatnya

26 November 2010   13:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:16 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_77024" align="alignleft" width="300" caption="Lambang Kerajaan Negeri Ngotjoleria"][/caption] Sayembara Kompasianer Terpopuler 2010 yang telah dikeluarkan oleh Baginda ASA telah membuat kegalauan bagi Permaisuri Inge dan kerabatnya, yaitu putra dan putri mahkota Negeri Ngotjoleria (NN), Babeh Helmi dan Suri Nathalia. Hal ini dikarenakan jika pemenang sayembara adalah seorang perempuan, maka kedudukan Inge sebagai permaisuri  akan tergantikan, yang berarti juga kedudukan putra dan putri mahkota NN oleh Babeh Helmi dan Suri Nathalia terancam.

Kegalauan ini terbaca oleh salah satu pengawal setia kerajaan NN yaitu Panglima Hazmi Srondol. Karenanya sang panglima telah memberikan peringatan kepada Admin Kompasiana sebagaimana dengan surat yang telah disampaikannya disini: Ancaman Terbuka Buat Admin Kompasiana dari Negeri Ngotjoleria. Sang panglima sudah mempersiapkan Kopaja 502 untuk mengangkut para pendemo dari NN dan mempersiapkan celana jeans Levis 504 yang belum dicuci selama 7 tahun dan akan dikenakan oleh cewek-cewek dari NN. Hal ini sebagai bentuk serangan balasan 502/504 Bad Gateway dari Admin.

Namun meskipun demikian kegalauan hati sang permaisuri belum bisa reda juga hingga pengumuman itu dikeluarkan besok, 27 Nopember 2010.

Kegelisahan permaisuri semakin menjadi-jadi karena setiap kali ingin mengirim surat kepada admin, suratnya selalu kembali dengan bunyi sebagai berikut: The address that you requested was not found. Duh!!! Sampai kapan hal ini berakhir?

Rasanya ingin membongkar semuanya!!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun