Mohon tunggu...
Dwi Jatmiko
Dwi Jatmiko Mohon Tunggu... Guru - Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang Keagamaan Peduli Agama, Peduli Sistem, Peduli Manusia dan Peduli Lingkungan. Jatmiko adalah Wakasek Bidang Humas Sekolah Penggerak Berkemajuan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Contoh Sambutan Walikota Surakarta National Fraud Conference 2022

4 November 2022   05:04 Diperbarui: 4 November 2022   05:10 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk itu dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim acara National Anti-Fraud Conference 2022 saya nyatakan dibuka.     Selamat melaksanakan konferensi dan semoga sukses.

Sekian, terima kasih.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Aksi dalang cilik mewarnai National Anti-Fraud Conference (NAFC) 2022 di kota Surakarta pada tanggal 3 dan 4 November 2022 yang bertema Mulat Sarira Angrasa Wani, Kamis (3/11/2022). Pagi itu, semua pandangan hadirin tertuju pada penampilan di panggung utama. Ada Gibran Maheswara Javas Setyawan alias Ki Gibran yang memainkan wayang-wayangnya. Siswa kelas olahraga VC yang akrab dipanggil Gibran itu mengisahkan anti kecurangan berbahasa Indonesia selama 15 menit.

Dari cerita tentang anti kecurangan, maka tokoh yang saya mainkan adalah Pandawa dalam menyatukan visi dan misi untuk membangun suatu negara.

Sutradalang Ki Agung Sudarwanto yang berkarya dalam sajian tersebut disajikan oleh dalang cilik Ki Gibran, mengungkap tema 'Mulat Sarira Angrasa Wani' menyampakain pesan bahwa manusia harus selalu berinstropeksi diri.

Jika dikaji dalam konsep budaya jawa menyampaikan pesan bahwa seseorang harus selalu berkontemplasi pada dirinya sendiri. Aku saka sapa, aku arep ngopo, pungkasane urip apa.

Dalam penggarapan lakon yang disajikan selama 15 menit, memfokuskan pada semangat persatuan ataupun kolaborasi tokoh pandawa dalam mewujudkan negara Amarta.

"Pagelaran itu didukung oleh putra-putri Ki Cahyo Kuntadi Sukesi Rahayu. Keempat putranya, Gelar, Brama, Rambu, Rangkung yang ikut mewarnai dalam pertunjukkan spektakuler dalam dua videotron,"

Kemudian dia melanjutkan, "Si sinden kencur yaitu rangkung, juga menyajikan tembang pangkur yang berisi tentang cita-citanya. Didukung 35 personel. Aksi pagelaran tersebut wujud nyata dalam mapak Hari Wayang Dunia,"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun