“Lima belas menit sebelum pelajaran dimulai, aktivitas di semua kelas adalah tadarus dipimpin guru kelas. Kami berharap ketika lulus nanti, anak hafal juz 30. Setelah tadarus dilanjutkan menyanyi lagu wajib. Lalu berdo’a memulai pembelajaran yang dipimpin secara bergiliran,” kata Sri Sayekti, Kepala SD Muhammadiyah 1 Surakarta.
Hari Kamis setelah pembelajaran regular, siswa bisa fokus pada pengembangan diri di berbagai kegiatan ekstrakurikuler. Di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta siswa bisa memilih berbagai ekstrakuriler yang diminati. Ada 28 jenis ekstrakurikuler di sekolah yang telah mengantongi lebih dari 190 prestasi ini.
Untuk mendukung program di atas, SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta telah menyediakan berbagai fasilitas. Ada perpustakaan yang telah memenuhi standar perpustakaan yang layak. Juga telah dibangun laboratorium MIPA, Bahasa dan Botani. Untuk siswa yang hobi dan berbakat di bidang seni, SD Muhammadiyah 1 Ketelan juga menyediakan ruang musik dan ruang karawitan kedap suara. Kantin dan dapur sekolah juga telah dibangun dengan konsep kantin sehat dan bersih. Untuk melatih kewirausahaan siswa disediakan toko BUMS di sekolah, Toilet sehat dan jujur serta mushala.
Di bidang penguasaan teknologi dan informasi, SD Muhammadiyah 1 Ketelan menyediakan fasilitas-fasilitas yang berkaitan dengan program tersebut. Diantaranya adalah penyediaan Wifi di ruang belajar. Laboratorium komputer juga disediakan lengkap dengan tenaga pengajar yang ahli di bidang komputerisasi. Selain itu tersedia juga 30 unit lebih laptop pustekkom Kemendikbud RI untuk pembelajaran berbasis TIK. Tahun lalu SD Muhammadiyah 1 Ketelan juga telah melaunching radio streaming Radio Solo Belajar binaan BPMRPK Jogjakarta. Radio streaming ini merupakan wahana kegiatan ekstrakurikuler jurnalistik dan penyiaran di SD Muhammadiyah 1 Ketelan.
Sri Sayekti mengungkapkan bahwa SD Muhammadiyah 1 Ketelan juga tengah menyiapkan e-learning. Sebuah media pembelajaran yang menggunakan media digital. Bentuknya bisa berupa online learning melalui video streaming atau e-book yang bisa diakses melalui media handphone atau tablet. Yang telah berjalan adalah program e-money atau electronic money. Dimana semua aktifitas pembayaran di sekolah menggunakan media komputerisasi digital. Siswa SD Muhammadiyah tidak diperkenankan membawa uang tunai. Transaksi pembayaran dilakukan dengan menggunakan kartu electronik yang telah tersinkronisasi dengan komputer.
“Siswa hanya perlu tap kartu untuk pembayaran. Jadi uang jajan mereka bukan dalam bentuk tunai tapi melalui deposit yang diisi oleh wali murid,” jelas Yekti yang meraih gelar S-2 Bahasa Indonesia dari Universitas Widya Dharma Klaten.
Sri Sayekti menambahkan bahwa penggunaan e-money ini memiliki banyak kegunaan. Selain untuk melatih pembelajaran teknologi digital juga untuk melatih siswa agar pandai mengatur keuangan. Semua transaksi keuangan akan dilaporkan kepada wali murid melalui sistem komputerisasi dari kartu yang digunakan siswa. Dengan begitu siswa tidak bisa berbohong dan bisa melatih tanggung jawab serta menjaga kepercayaan orang tua mereka dalam penggunaan uang jajan. Selain itu tentunya siswa akan lebih sehat karena tidak bisa jajan sembarangan.
Selain menitikberatkan pada pembangunan karakter dan penguasaan teknologi, SD Muhammadiyah 1 Ketelan juga mendidik siswa-siswanya untuk mengenal budaya nasional. Untuk mengenalkan budaya nasional, SD Muhammadiyah 1 Ketelan menyelenggarakan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pengenalan budaya. Diantaranya adalah mengadakan event-event kebudayaan seperti pagelaran wayang, tari tradisional, serta mengikuti berbagai lomba-lomba kebudayaan.
Di sekolah juga menyediakan berbagai sarana untuk siswa agar bisa mengenal budaya khas Indonesia. Ada beberapa kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan budaya seperti ekstrakurikuler karawitan dan pedalangan, ekstrakurikuler tari tradisional, juga ekstrakurikuler membatik. Banyak prestasi yang sudah diraih siswa dari berbagai lomba kebudayaan nasional. Di ajang lomba membatik, SD Muhammadiyah 1 Ketelan pernah menjadi juara 1 di tingkat kota. Pernah juga mendapatkan peringkat III (tiga) di ajang Olympicad ismu Arabic tingkat Nasional. Serta prestasi lainnya seperti pada lomba tari yang berhasil meraih juara III di tingkat kota Surakarta dan Karesidenan.
Sebagai kepala sekolah SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Sri Sayekti sangat menyadari betapa pentingnya pengenalan budaya kepada generasi penerus. Makanya Sri sangat mendukung kegiatan-kegiatan sekolah yang bertujuan untuk mengenalkan budaya bangsa. Menurutnya generasi harus dikenalkan dengan budaya bangsa yang semakin hilang ditelan jaman. Budaya bangsa harus terus dilestarikan. Jangan sampai generasi penerus tidak tahu kebudayaan bangsanya sendiri.
“SD Muhammadiyah 1 harus menjadi sekolah rujukan budaya. Meskipun kami sekolah agama (Muhammadiyah) tapi tetap nguri-nguri budaya. Dari budaya kita bisa memberikan pembelajaran terutama pembelajaran budi pekerti. Banyak hal yang bisa kita lakukan dari kebudayaan, ” paparnya.