Mohon tunggu...
Dwi Jatmiko
Dwi Jatmiko Mohon Tunggu... Guru - Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang Keagamaan Peduli Agama, Peduli Sistem, Peduli Manusia dan Peduli Lingkungan. Jatmiko adalah Wakasek Bidang Humas Sekolah Penggerak Berkemajuan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ayo Membaca dan Senang Menuntut Ilmu

13 Oktober 2022   08:18 Diperbarui: 13 Oktober 2022   08:35 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ayo membaca dan senang menuntut ilmu. Senang menuntut ilmu yaitu seseorang yang selalu merasa butuh dengan ilmu dan berusaha menambah ilmunya dengan berbagai cara. Orang yang senang menuntut ilmu maka tidak terpaksa dalam belajarnya.

Adab-adab menuntut ilmu diantaranya:

Niat yang ikhlas karena Allah

Bersungguh-sungguh dalam belajar

Memperhatikan dengan sungguh-sungguh apa yang disampaikan guru.

Mengikat ilmu dengan tulisan

Sabar

Rajin berdo'a kepada Allah mohon ilmu yang bermanfaat.

Misal senang belajar dengan jadi,

PEMBAWA ACARA/MASTER OF CEREMONY
A : " Jadi MC ? hallaahhh gampang banget, tinggal hilangin grogi, baca rundown ...kelar "
B : " Ya ellaah..itu MC nya,  suaranya gitu amat yak? Kicrik'an aja kalah cempreng "
C : " Wow...gak kerasa ya acaranya udah kelar, btw MC nya kereeenn banget...pinter
ngidupin suasana, jadi jatuh cinta deh "

Komentar-komentar seperti itu pasti sering kita dengar saat menghadiri sebuah acara. Komentar yang sangat wajar dilontarkan audiens saat melihat aksi seorang Master of Ceremony. Kelihatannya sangat mudah untuk menjadi seorang MC, hingga kadang pihak panitia atau penyelenggara asal menunjuk seseorang sebagai MC. 

Kadang pertimbangannya adalah karena orang yang ditunjuk itu cakep/ cantik, pinter ngomong atau bahkan karena orang tersebut adalah publik figur. 

Tidak salah sebenarnya, karena MC dalam konteks tertentu memang membutuhkan hal hal seperti itu. Namun akan menjadi persoalan apabila tidak disertai dengan hal hal yang justru menjadi unsur utama menjadi seorang Master of Ceremony. Acara yang  dimaksudkan sebagai acara formal bisa jadi akan menjadi acara yang hilang nuansa resminya karena pembawaan yang kurang pas dari MC atau mungkin kesalahan yang dilakukan oleh MC yang memancing komentar bahkan tawa dari hadirin.

Pernah saya didaulat menjadi MC dalam sebuah acara resmi yang dihadiri oleh Pimpinan Pusat sebuah organisasi kemasyarakatan besar di Indonesia, waktu itu saya dipasangkan dengan seorang MC wanita yang saya belum pernah berpasangan sebagai MC dengan MC wanita tersebut. 

Secara fisik MC wanita itu memang menarik dan setahu saya selama ini dia lebih banyak dan lebih sering memandu acara acara non formal atau hiburan. Pada saat gladi bersih beberapa kali dia salah dalam menyebutkan nama sang pimpinan ormas tersebut. Hingga harus mengulang beberapa kali. 

Pembawaannya juga terlalu cair. Tibalah saatnya acara sebenarnya berlangsung, menit menit awal acara berjalan aman, hingga suasana menjadi agak riuh dan akhirnya menjadi arena paduan suara dari hadirin "Huuuuuuuuuuuuuuuuuu" saat MC wanita tersebut salah menyebutkan nama sang pimpinan ormas. Kalau hanya sekali mungkin tidak akan terlalu menimbulkan kegaduhan, namun yang terjadi walaupun telah diulang beberapa kali tetap saja salah sebut. 

Suasana yang semula "khusyuk" berubah menjadi ger ger-an, sebagai partner MC akhirnya saya harus mengeksekusi insiden ini, saya injak perlahan ujung sepatunya dan saya ambil alih untuk kelanjutan acara. 

Masih banyak contoh kasus yang lain yang disebabkan kurangnya persiapan dan kurangnya pemahaman akan acara yang dihadapi. Dalam hal ini bisa dikatakan MC bukan  tugas yang bisa dianggap sepele. Namun , menjadi MC juga bukan hal yang sulit. Intinya adalah bagaimana kita merasa nyaman dengan tugas yang diberikan .


 "Aku melihat kedua telapak tanganku, garis garis tajam dan keras menjadi jejak. Jelas dan tegas. Sesaat kemudian aku mengaca... garis wajahku lembut, samar dan lemah. Dua sisi yang berbeda, sisi Tegas dan Lemah menyatu dalam satu badan. Genggamanku kuat..tapi pandanganku sayu. 

Di sisi manakah aku harus merasa nyaman? yang kuat tegas atau yang lembut dan samar? Aku mengaca sekali lagi... kenyamanan itu ternyata ada dalam pikiranku... Bukan lagi perkara harus kuat atau lembut untuk menjadi nyaman, namun bagaimana aku berpikir semua garis garis di badanku adalah kenyamanan..."
Sisi Kanan Berbading Terbalik Sisi Kiri -


Kalau merunut pemahaman dari kalimat semi puisi yang saya tulis dan sertakan, seorang MC haruslah membuat nyaman terlebih dahulu kondisi psikis dan raga dalam segala bentuk acara yang akan diembannya .

Kondisikan senyaman mungkin. Walau dalam satu sisi mungkin tampak seperti tugas yang menakutkan, tapi percayalah ada beberapa cara yang dapat kita lakukan hingga rasa nyaman itu akan ada dengan sendirinya.  Merasa tertantang dengan tanggung jawab kita sebagai MC, dan berikan kepercayaan diri serta yakin kita akan mampu menjaga acara kita.

Biasa karena terbiasa, bukan tidak mungkin dari sekedar "dipaksa" menjadi MC, karena terbiasa akan menuntun kita menjadi MC Profesional . Kalau sudah bicara hal yang Profesional, apresiasi atau penghargaan akan datang dengan sendirinya.

Nah rancunya sering kita menyamaratakan bahwa semua orang yang mengemban tugas sebagai pembawa acara adalah MC. Mungkin karena sebutan MC lebih membumi dibandingkan sebutan " Pembawa Acara"  atau bahkan "Protrokoler". Padahal ada perbedaan dan pengertian dasar yang memilah antara MC, Pembawa Acara dan Protokol / Protokoler.
Perbedaan :
MC (Master Of Ceremony)
Pemandu acara tidak resmi (nonformal) dan semi-formal.
Contohnya seperti acara Pentas Seni, Workshop, Launching Produk, Penghargaan dan lain lain.
Sisi "GILA" seorang MC sangat diperlukan, dimana dituntut untuk mampu menghidupkan suasana, tidak monoton, mampu mengeluarkan kreatifitas dalam menyusun kalimat, improvisasi dan mengajak semua audiens untuk terlibat di dalam acara yang dipandunya.


PEMBAWA ACARA
Kalau dalam bahasa jawa  dikenal  dengan sebutan Pambiwara / Pewara.
Ditempatkan pada acara acara resmi/ formal.
Memandu acara sesuai dengan aturan formal yang telah dibuat. Dalam menyampaikan kalimatpun , Pembawa Acara akan menggunakan  bahasa yang tidak alay, jadi harus formal cenderung baku. Bahkan dalam acara tertentu tidak boleh menyalahi kaidah bahasa yang ditetapkan. Agak sulit pastinya kalau terbiasa MC dengan bahasa jumpalitan dan apalah apalah.

PROTOKOL / PROTOKOLER
Seorang Protokol/ Protokoler adalah yang bertanggung jawab dengan keseluruhan "sistem" atau "aturan", atau dalam sebuah acara.
Protokol dalam pengertian "pengatur acara" bertugas menentukan pembawa acara, mengurus soal dokumentasi, konsumsi, penerimaan tamu, hiburan, perlengkapan, keamanan, dan hal lain yang menunjang kesuksesan acara.

APA YANG HARUS DILAKUKAN PEMBAWA ACARA/MC
Pembawa Acara atau seorang Master of Ceremony adalah pilot atau nahkoda atau driver dari sebuah perjalanan yang harus menjadikan perjalanan itu lancar dan berkesan. Tugas Pembawa Acara atau MC layaknya juga pilot atau nahkoda, yakni sebelum masuk dalam perjalanan harus terlebih dahulu mengecek kendaraan yang dibawa. 

Dalam hal ini semua peralatan atau yang berkaitan dengan tugas Pembawa Acara atau MC. Mulai dari rundown, cek Sound System, cek tamu undangan yang hadir, penghitungan durasi acara, berimprovisasi untuk menjaga acara tetap sesuai jalur ketika sesuatu tidak berjalan seperti yang direncanakan, yang nantinya akan berlanjut untuk dapat menghidupkan acara.

Hal-Hal yang harus diperhatikan oleh Pembawa Acara/MC
Saran teman " cobalah kamu ke gunung , kamu liat matahari terbenam , panoramanya indahh banget"
Saran teman " cobalah kamu ke pantai, kamu liat matahari terbit ,panoramanya indahhh banget"
Saran saya kepada teman " Cobalah kamu tunggu saat matahari berhenti terbit dan terbenam, tunggu dengan panorama terindahmu..., pasti juga akan indaaaaaah banget"


Dari penggalan kalimat ini..mengisyaratkan bahwa Pembawa Acara / MC, hendaknya mampu menghidupkan suasana. Hai hal yang perlu diberikan adalah.
Pengetahuan Luas & Pemahaman Product Knowledge
Smart & Cerdas
Mempunyai sense of humor yang baik
Tidak Moody / mampu meredam emosi
Mempunyai daya kreasi dan improvisasi
Mampu membawa diri

Persyaratan Teknis Pembawa Acara/MC
Memahami penuh materi acara
Mampu mengolah bahasa sesuai acara
Mampu menghasilkan suara yang fleksibel dan nyaman didengar. Cek sound dengan berkalimat, bukan dengan mengetuk ketuk mic atau berhitung.    
Membiasakan menggunakan produksi suara perut dan dada, bukan dengan produksiu suara tenggorokan.
Pribadi yang hangat dan prima

Produksi Suara yang baik
Kekuatan suara adalah satu hal penting dari terbangunnya sebuah acara. Suara yang enak, nyaman dan berkarakter akan menjadi daya tarik tersendiri disamping muatan acara sebenarnya. Untuk itulah seorang pembawa acara atau MC dituntut melatih suara hingga menemukan dimana titik ternyaman dari produksi suaranya. Latihan suara dimulai dari melatih tone, ritme, artikulasi dan pernafasan.  
Standar suara yang enak dan baik, tiap orang pasti berbeda namun secara umum bias dipaparkan bahwa produksi yang baik adalah suara yang mampu selaras dengan acara yang sedang dibawakan.

Acuan suara yang baik
Hangat dan menyamankan telinga audiens
Tidak dibuat buat
Mempunyai power dan ekspresi
Aksen yang sesuai dan tidak monoton
Jernih dan Ekspresif

Bahasa Tubuh
Selain produksi suara , seorang Pembawa Acara / MC juga harus memperhatikan bahasa atau gerak tubuhnya. Seperti pepatah jawa "Ajining Diri Ana Ing Kedhaling Lathi, Ajining Raga Ana Ing Busana" . Yang berarti bahwa untuk menghasilkan penampilan yang baik secara utuh, kedua hal tersebut yakni, olah suara dan olah tubuh harus diselaraskan.

Fokus
Bahasa Tubuh ( Tangan , Kaki, Posisi Badan dan Ekspresi wajah )
Produksi Suara
Penyampaian isi materi acara
Dalam kata lain audiens akan menyerap informasi :
55% dari aspek visual atau apa yang dilihat
38% dari segi suara atau yang didengar
7% dari apa yang disampaikan.

VERBAL
Rangkaian kata-kata atau isi dari apa yang akan kita sampaikan. Kalimat yang disampaikan mampu menjembatani acara demi acara. Kalimat yang dirangkai tepat sasaran dengan melihat situasi dan kondisi audiens baik secara psikologis acara, tingkat strata social, demografi ( sesuai umur, jenis kelamin, agama, pekerjaan dan lain lain )

VOKAL ( Pengolahan suara ) / Kemampuan Berbahasa.  
Olah kecepatan suara
Olah tinggi rendah suara (Volume)
Dalam memandu sebuah acara, suara yang dihasilkan harus bulat.
Olah keras lembutnya dan karakter suara (Tone)
Tinggi rendah suara, agar audience tidak merasa bosan selama acara berlangsung
Olah warna suara (Timbre)
Suara yang ekspresif akan sangat mudah mempengaruhi pendengar
Olah kejernihan suara
Olah kelancaran/kefasihan dan (Power)
Kekuatan kekuatan suara yang dihasilkan harus tepat sesuai dengan pemakaian kata
Olah pernafasan
Berbicara dengan nafas perut, karena suara yang dihasilkan lebih dalam, power lebih kuat dan lebih terasa nikmat untuk didengar.
Olah Intonasi memainkan irama dalam bersuara.
Olah Diksi kata , harus cermat memilih kata. Karena kalau salah memilih kata akan dapat mempengaruhi pendengar
Olah Ekspresi / penghayatan suara.  
VISUAL (Penampilan/Bahasa Tubuh)
Pembawa acara / MC hendaknya mampu memadukan bahasa tubuh dan vocal. Jadi penyampaian makna yang termuat dalam acara tidak haru selalu dikomunikasikian denganb berbicara, tentu saja ini juga harus memperhatikan konteks acara. Acara yang tidak resmi bias akan lebih hidup apalagi dipadukan dengan visual .

Menjadi Pembawa Acara / MC yang piawai
Profesionalitas seorang Pembawa Acara/ MC terbentuk karena latihan yang terus menerus dan jam terbang yang didapatkan. Walaupun untuk mengejar jam terbang, seorang MC/Pembawa acara pemula akan menerima tawaran menjadi MC/Pembawa Acara baik formal maupun non formal. Ini dimaksudkan agar perbendaharan pengalaman semakin banyak. Apa saja yang harus diperhatikan? :
Rajin olah Vokal dan Pernafasan.
Rajin melihat dan mencermati MC/ Pembawa Acara lain.  
Perbanyak pemahaman istilah/ bahasa asing.
Selalu koreksi dan evaluasi diri sendiri saat menjadi MC. Bisa dengan bertanya pada panitia/ pihak lain yang hadir pada acara tersebut. Tentu saja hal ini dilakukan setelah acara selesai.
Perhatikan Tata Busana / Make up . Sesuaikan dengan kondisi Acara.

Kiat menjadi MC/Pembawa Acara Handal
Pastikan tempat, dan waktu dan informasi lain yang terkait dengan penyelenggaran acara.
Lebih baik lagi kalau ikut brifing/ Gladi Kotor dan Gladi Bersih.
Jangan terlampau mepet dating pada saat hari pelaksanaan acara. Dengan dating lebih awal minimal satu jam, akan lebih dapat menguasai keadaan dan persiapan
Jalin komunikasi dengan soundman dan orang-orang yang akan berhubungan dengan kita.
Cek kembali nama nama tamu VIP serta jabatan.
Bersikap relax, dan selalu pasang wajah tersenyum.
Sambil Tersenyumlah dan balaslah senyum orang yang tersenyum kepada anda
Jangan merasa cemas atau gugup yang berlebihan, apabilaHilangkan kecemasan yang tidak perlu.
Berdoa'a.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun