Acuan suara yang baik
Hangat dan menyamankan telinga audiens
Tidak dibuat buat
Mempunyai power dan ekspresi
Aksen yang sesuai dan tidak monoton
Jernih dan Ekspresif
Bahasa Tubuh
Selain produksi suara , seorang Pembawa Acara / MC juga harus memperhatikan bahasa atau gerak tubuhnya. Seperti pepatah jawa "Ajining Diri Ana Ing Kedhaling Lathi, Ajining Raga Ana Ing Busana" . Yang berarti bahwa untuk menghasilkan penampilan yang baik secara utuh, kedua hal tersebut yakni, olah suara dan olah tubuh harus diselaraskan.
Fokus
Bahasa Tubuh ( Tangan , Kaki, Posisi Badan dan Ekspresi wajah )
Produksi Suara
Penyampaian isi materi acara
Dalam kata lain audiens akan menyerap informasi :
55% dari aspek visual atau apa yang dilihat
38% dari segi suara atau yang didengar
7% dari apa yang disampaikan.
VERBAL
Rangkaian kata-kata atau isi dari apa yang akan kita sampaikan. Kalimat yang disampaikan mampu menjembatani acara demi acara. Kalimat yang dirangkai tepat sasaran dengan melihat situasi dan kondisi audiens baik secara psikologis acara, tingkat strata social, demografi ( sesuai umur, jenis kelamin, agama, pekerjaan dan lain lain )
VOKAL ( Pengolahan suara ) / Kemampuan Berbahasa. Â
Olah kecepatan suara
Olah tinggi rendah suara (Volume)
Dalam memandu sebuah acara, suara yang dihasilkan harus bulat.
Olah keras lembutnya dan karakter suara (Tone)
Tinggi rendah suara, agar audience tidak merasa bosan selama acara berlangsung
Olah warna suara (Timbre)
Suara yang ekspresif akan sangat mudah mempengaruhi pendengar
Olah kejernihan suara
Olah kelancaran/kefasihan dan (Power)
Kekuatan kekuatan suara yang dihasilkan harus tepat sesuai dengan pemakaian kata
Olah pernafasan
Berbicara dengan nafas perut, karena suara yang dihasilkan lebih dalam, power lebih kuat dan lebih terasa nikmat untuk didengar.
Olah Intonasi memainkan irama dalam bersuara.
Olah Diksi kata , harus cermat memilih kata. Karena kalau salah memilih kata akan dapat mempengaruhi pendengar
Olah Ekspresi / penghayatan suara. Â
VISUAL (Penampilan/Bahasa Tubuh)
Pembawa acara / MC hendaknya mampu memadukan bahasa tubuh dan vocal. Jadi penyampaian makna yang termuat dalam acara tidak haru selalu dikomunikasikian denganb berbicara, tentu saja ini juga harus memperhatikan konteks acara. Acara yang tidak resmi bias akan lebih hidup apalagi dipadukan dengan visual .
Menjadi Pembawa Acara / MC yang piawai
Profesionalitas seorang Pembawa Acara/ MC terbentuk karena latihan yang terus menerus dan jam terbang yang didapatkan. Walaupun untuk mengejar jam terbang, seorang MC/Pembawa acara pemula akan menerima tawaran menjadi MC/Pembawa Acara baik formal maupun non formal. Ini dimaksudkan agar perbendaharan pengalaman semakin banyak. Apa saja yang harus diperhatikan? :
Rajin olah Vokal dan Pernafasan.
Rajin melihat dan mencermati MC/ Pembawa Acara lain. Â
Perbanyak pemahaman istilah/ bahasa asing.
Selalu koreksi dan evaluasi diri sendiri saat menjadi MC. Bisa dengan bertanya pada panitia/ pihak lain yang hadir pada acara tersebut. Tentu saja hal ini dilakukan setelah acara selesai.
Perhatikan Tata Busana / Make up . Sesuaikan dengan kondisi Acara.
Kiat menjadi MC/Pembawa Acara Handal
Pastikan tempat, dan waktu dan informasi lain yang terkait dengan penyelenggaran acara.
Lebih baik lagi kalau ikut brifing/ Gladi Kotor dan Gladi Bersih.
Jangan terlampau mepet dating pada saat hari pelaksanaan acara. Dengan dating lebih awal minimal satu jam, akan lebih dapat menguasai keadaan dan persiapan
Jalin komunikasi dengan soundman dan orang-orang yang akan berhubungan dengan kita.
Cek kembali nama nama tamu VIP serta jabatan.
Bersikap relax, dan selalu pasang wajah tersenyum.
Sambil Tersenyumlah dan balaslah senyum orang yang tersenyum kepada anda
Jangan merasa cemas atau gugup yang berlebihan, apabilaHilangkan kecemasan yang tidak perlu.
Berdoa'a.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H