Ketika kita melihat aktivitas sehari-hari di tempat makan atau perbelanjaan, tak jarang kita mendapati generasi muda yang tampak lebih nyaman bertransaksi melalui ponsel mereka, meninggalkan dompet dan uang tunai. Fenomena ini menggambarkan perubahan besar dalam cara mereka bertransaksi. Dalam hitungan detik, sebuah transaksi dapat dilakukan hanya dengan memindai kode QR. Di balik kemudahan ini, muncul pertanyaan: apakah uang tunai masih relevan di era dominasi pembayaran digital?
Tren ini semakin diperkuat dengan adopsi QRIS yang menawarkan kenyamanan dan promosi menarik bagi generasi yang dikenal dengan keterampilan digital mereka. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam fenomena gaya hidup nontunai di kalangan Gen Z, menganalisis perilaku mereka, dan melihat bagaimana perubahan ini memengaruhi kebiasaan membawa uang tunai dalam kehidupan sehari-hari.
Tren Gaya Hidup Nontunai di Kalangan Generasi Z
Generasi Z dikenal sebagai digital native, generasi yang tumbuh dan berkembang di era teknologi digital. Dengan adanya QRIS, generasi ini semakin terdorong untuk mengadopsi metode transaksi nontunai dalam segala aspek kehidupan, mulai dari makan di restoran hingga berbelanja di berbagai usaha kecil dan menengah (UMKM). Generasi ini memiliki karakteristik yang menekankan kepraktisan dan kemudahan. QRIS pun menjawab kebutuhan tersebut dengan menawarkan transaksi cepat, aman, dan serbaguna.
"Transaksi QRIS kembali tumbuh pesat sebesar 217,33 persen (year-on-year/yoy), dengan jumlah pengguna mencapai 52,55 juta dan jumlah merchant 33,77 juta."
Menurut Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia di Jakarta pada Rabu (18/9), seperti yang dikutip dari Antara.
Peningkatan penggunaan QRIS dalam beberapa tahun terakhir, khususnya di antara anak muda, juga didorong oleh berbagai program promosi dari dompet digital yang menawarkan diskon, cashback, dan poin loyalitas bagi pengguna yang menggunakan QRIS saat bertransaksi. Insentif-insentif tersebut menarik perhatian generasi Z yang cenderung menyukai penawaran menarik dan program loyalitas yang yang membuat mereka dapat berhemat dalam pengeluaran sehari-hari.
Kemudahan Tanpa Bawa Dompet dan Uang Tunai
Kecenderungan Generasi Z untuk meninggalkan dompet fisik dan hanya membawa uang receh untuk situasi darurat menjadi fenomena menarik. Bagi mereka, dompet digital kini berfungsi sebagai pengganti dompet fisik yang lebih praktis. Dengan hanya menggunakan ponsel, mereka dapat melakukan berbagai transaksi tanpa khawatir kehilangan uang tunai atau kerepotan dalam mengatur kembalian.
Fenomena ini sejalan dengan meningkatnya penggunaan dompet digital di Indonesia, seperti GoPay, OVO, DANA, dan ShopeePay yang menyediakan fitur pembayaran instan dan terintegrasi dengan QRIS. Dalam tayangan Insertlive berjudul Pembayaran Tunai dan QRIS, Mereka Ini Pilih Mana? (26/10), sebagian besar pengunjung yang diwawancarai menyatakan bahwa pembayaran digital sangat sederhana dan praktis, tanpa kerumitan. Salah satu pengunjung sekitar menyatakan, “Pembayaran digital dong! Ga perlu ribet bawa-bawa dompet. Langsung aja dari hp.” Meskipun demikian, mereka tetap membawa uang tunai, namun dalam nominal kecil untuk kebutuhan seperti membayar parkir atau jajan di tempat-tempat yang mungkin belum mengintegrasikan QRIS.
Alasan Gen Z Memilih Pembayaran Digital sebagai Pilihan Utama
Ada beberapa alasan mengapa pembayaran digital menjadi pilihan utama bagi generasi Z:
1. Kemudahan dan Kepraktisan
QRIS memungkinkan Gen Z melakukan transaksi dengan cepat tanpa harus membawa uang tunai dalam jumlah besar. Cukup dengan satu aplikasi di ponsel, mereka dapat bertransaksi di berbagai tempat tanpa perlu menggunakan metode pembayaran lain.
2. Banyaknya Promo dan Cashback