Mohon tunggu...
Keiyu Saddha
Keiyu Saddha Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Psy

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Harapan dari Lautan

19 November 2024   10:28 Diperbarui: 19 November 2024   10:32 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Percakapan mereka kemudian beralih ke mimpi besar Akira untuk pergi ke Spanyol.

"Jika kamu terus belajar seperti ini, aku yakin kamu akan sampai ke sana," kata Megumi dengan yakin.

"Tapi, perjalanan ini akan mahal. Aku masih harus bekerja keras untuk menabung," balas Akira.

Melihat kegigihan Akira, Rintaro tiba-tiba berkata, "Hei, bagaimana kalau kita melakukan sesuatu untuk membantu? Kita bisa menggalang dana dengan menjual sesuatu yang unik, seperti kosmetik buatanmu di toko, atau bahkan membantu Hina menjual lukisannya."

Ide itu membuat Akira terpikir sesuatu. "Lukisan Hina memang luar biasa. Jika ia setuju, mungkin ini bisa jadi awal untuk membuat mimpinya terwujud juga."

Pada akhirnya mereka pun menjalankan mimpinya masing masing dengan saling memberi dukungan namun ada suatu kejadian yang tidak terduga ketika Hina melihat Akira dengan Megumi Ia merasa cemburu dan berjalan kencang dengan kursi roda di taman dekat rumahnya dan Hina tanpa sadar sudah lari ke jalan besar tempat dimana banyak yang melintas namun Akira melihatnya dan dengan terburu-buru mengejar Hina namun Hina sudah berada di tengah jalan dan menyangkut di jalan yang berlobang dan ada mobil yang melintas akhirnya Akira berlari sekuat tenaga dan mendorong Hina walau Ia harus mengorbankan dirinya. Setelah Akira sadar Ia sudah berada di rumah sakit dan Hina yang menangis merasa bersalah dan Megumi malah memperburuk keadaan dengan menyalahkan Hina karena Megumi juga menyimpan rasa pada Akira.  Hina pun dengan sedih pulang ke rumahnya diantar oleh Rintaro yang bersikap tentang dan netral. Megumi juga menangis khawatir karena keadaan Akira yang cukup buruk. Dokter mengatakan bahwa ada bagian kaki yang patah dan membutuhkan rehabilitasi yang cukup lama dan mungkin berdampak permanen. Akhirnya Rintaro dan Megumi mendatangi Hina dan Megumi berkata "Kau tidak pantas mendapat Akira" ucap Megumi menyindir. Hina pun mulai berpikir untuk tidak merepotkan Akira dan memutuskan untuk pindah namun Akira dengan kaki yang setengah pincang memutuskan untuk pergi ke rumah Hina secepat mungkin dan akhirnya mereka berdua bertemu namun Hina sedih melihat keadaan Akira dan menangis meminta maaf berulang kali. "Tidak apa-apa Hina ini bukan salahmu" ucap Akira tersenyum lebar. Akira lega melihat Hina baik-baik saja sehingga Ia pun karena kelelahan Akira tertidur di pangkuan Hina di sofanya Hina yang gugup tidak tahu harus apa dan mengelus kepala Akira " yoshi-yoshi terimakasih telah menyelamatkan ku Akira" ucap Hina sambil tersenyum tipis. Setelah semua itu berakhir dan Akira hampir sepenuhnya sembuh Ia mendapat beasiswa ke Spanyol dan dengan bantuan neneknya Hina juga berhasil mendapat izin pergi ke Spanyol untuk belajar dan memperdalam ilmu kelautan. Mereka berpamit kepada Megumi dan Rintaro. Hina dan Megumi saling bermaafan dan masih menganggap mereka sebagai saingan satu sama lain karena memiliki perasaan kepada Akira namun Hina sudah mendapatkan kesempatan. " Awas saja kau Hina sampai mengecewakan Akira" ucap Megumi sambil tertawa lebar.  " Aku akan membuat Akira laki laki paling bahagia sedunia" ucap Hina sambil tersenyum tipis. Akhirnya mereka semua melihat berpamitan " Selamat tinggal Rintaro dan Megumi aku akan merindukan kalian semua , terimakasih atas dukungan yang kalian berikan sampai saat ini" ucap Akira terharu. Pesawat mereka pun datang dan Akira dan Hina melambaikan tangan pada Rintaro dan Me

gumi sebagai tanda perpisahan sementara mereka.

Pinterest: pin.it/OZsNGkOi7
Pinterest: pin.it/OZsNGkOi7

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun