Mohon tunggu...
keisyahumaira
keisyahumaira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah Mahasiswa D3 Keperawatan Institut Kesehatan Hermina

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bahaya Pola Makan yang Tidak Teratur di Kalangan Remaja

21 November 2024   23:30 Diperbarui: 21 November 2024   23:56 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

 Penelitian   menunjukkan   bahwa   ada kecenderungan  pola  makan  yang  tidak  sehat  di   kalangan  remaja,  yang  berkontribusi  pada peningkatan insidensi GERD. Sangat penting adanya perubahaan gaya hidup untuk pola makan sehat,  pengelolaan  berat  badan,   menghindari  faktor  risiko  seperti  kebiasaan  merokok,  dan kafein,  serta  promosi  gaya   hidup  sehat,  dapat  berperan  dalam  pencegahan  dan  pengelolaan GERD.   

Upaya   untuk   meningkatkan   pengetahuan   pada   remaja   tentang   GERD   melalui penyuluhn   Kesehatan  tentang  penyakit  asam  lambung  serta  peningkatan  kesadaran  tentang GERD   di  kalangan  masyarakat  dan  peran  penting  edukasi  dalam  mengurangi  faktor  risiko dapat membantu mengurangi beban penyakit ini secara global

 KESIMPULAN DAN SARAN

 Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa GERD merupakan masalah klinis yang signifikan dengan prevalensi yang meningkat di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia. Faktor-faktor risiko seperti pola makan yang buruk, obesitas, merokok, dan kebiasaan minum kopi  berlebihan  berperan  penting  dalam  perkembangan  kondisi  ini.  Penanganan  yang   tepat diperlukan untuk mencegah komplikasi serius dan meningkatkan kualitas hidup individu yang terkena GERD.

 DAFTAR PUSTAKA  

 Montoro-Huguet,  M.  A.  (2022).  Dietary  and  nutritional  support  in   gastrointestinal diseases   of   the   upper   gastrointestinal   tract   (I):   Esophagus.   Nutrients,   14(22),   1-24. https://doi.org/10.58954/epj.v1i3.61

 Beigrezaei,  S.,  Sasanfar,  B.,  Nafei,  Z.,  Behniafard,  N.,  &  Aflatoonian,  M.   (2023). Dietary   approaches   to   stop   hypertension   (DASH) -style   diet   in   association   with gastroesophageal reflux disease in adolescents. Nutrients, 14(22), 1-9.

 Ndraha, S., Oktavius, D., Sumampouw, J. L., Juli, N. N., & Marcel, R. (2016). Faktor-faktor   yang  berhubungan  dengan  keberhasilan  terapi  GERD  (Factors  associated  with  the success of GERD therapy). Journal Kedokteran Meditek, 22(60), 713. http://ejournal.ukrida.ac.id/ojs/index.php/Meditek/article/view/1447 

Leiman,  D.  A.,  &  Metz,  D.  C.  (2019).  Gastroesophageal  reflux  disease.   Clinical Gastrointestinal Endoscopy, June, 268-278

 Maret-Ouda,  J.,  Markar,  S.  R.,  &  Lagergren,  J.  (2020).  Gastroesophageal  reflux disease: A review. JAMA, 324(24), 2536-2547.

 Fox, M., & Gyawali, C. P. (2023). Dietary factors involved in GERD management. Best Practice & Research Clinical Gastroenterology, xxxx, 101826. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun