Terkadang  terlalu  fokus  pada  pengerjaan  aktivitas  seperti  sekolah maupun  mengerjakan  tugas  kadangkala  jadi  mengesampingkan  dan  kurang  memperhatikan pola asupan makanan(Ikhsan,2021). GERD adalah kondisi di mana isi lambung naik kembali ke esofagus dan bahkan dapat mencapai  rongga  mulut,  menyebabkan  gejala  klinis  seperti  nyeri  dada,  sensasi  terbakar (heartburn), dan iritasi pada saluran pernapasan.Â
 Tingkat keparahan GERD dipengaruhi oleh durasi  paparan  esofagus  dan  organ  lain  terhadap  asam  lambung,  terutama  Hidrogen  Klorida (HCL).Beberapa faktor risiko yang diketahui menyebabkan GERD antara lain:*Pola  Makan:  Konsumsi  makanan  tinggi  lemak,  pedas,  dan  asam,  serta  rendah  serat, buah, dan sayuran.
*Obesitas:  Berat  badan  berlebih  dapat  menyebabkan  tekanan  tambahan  pada  lambung dan meningkatkan risiko GERD.*Kebiasaan  Merokok:  Merokok  dapat  mengganggu fungsi  katup  esofagus  dan meningkatkan produksi asam lambung.
*Genetik: Adanya riwayat keluarga dengan GERD dapat meningkatkan risiko terjadinya kondisi ini pada individu lain dalam keluarga.
*Minuman Berkafein: Seperti kopi, yang dapat merangsang peningkatan produksi asam lambung lebih banyak.Adapun dampak jangka panjang pada GERD yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan  komplikasi  serius  seperti  peradangan  esofagus  (esophagitis),  luka  pada esofagus, atau bahkan meningkatkan risiko kanker esofagus.Â
Oleh karena itu, penanganan yang tepat terhadap GERD sangat penting untuk mencegah dampak jangka panjang yang merugikan. GERD  mempunyai  dampak  yang  luar  biasa  terhadap  kualitas  hidup  remaja  dan  berkaitan dengan  tingginya  risiko  Barrett's  esofagus  yang  dapat  berkembang  menjadi  adenokarsinoma esophagus  (Beigrezaei  et  al.,  2023). Â
 Penting  nya  mengenali  faktor  risiko  yang  berhubungan dengan  gaya  hidup,  terutama  pola  makan  seperti  obesitas,  merokok,  alkohol  dan  konsumsi kafein  berlebihan,  makanan  berlemak  atau  gorengan  dan  coklat  merupakan  beberapafaktor yang meningkatkan risiko GERD pada usia remaja (Montoro-Huguet, 2022).  Â
Rutinitas  dan  kegiatan  keseharian  manusia  yang  padat  terkadang  memaksa  manusia mengesampingkan  pola  hidup  yang  sehat  dengan semestinya.  Jenis  asupan  maupun  jumlah makanan mempengaruhi kesehatan salah satu organ pada tubuh manusia, yaitu lambung. S
alah satu jenis gangguan pada lambung manusia yaitu GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), gangguan ini merupakan suatu kondisi dimana munculnya rasa terbakar di dada akibat asam lambung naik ke kerongkongan (Ramdhan&Bunga,2021).
Dalam  beberapa  tinjauan  sistematis  yang  meneliti  terkait  hubungan  antara  GERD dengan pola makan menyatakan bahwa mengkonsumsi buah jeruk, makanan pedas, gorengan dan  minuman  bersoda  dapat  meningkatkan  kemungkinan  terjadinya  refleks  disfagia  dengan mengubahkeasaman saluran cerna, terutama lambung, dan mempengaruhi pencernaan (Neda Heidarzadeh-Esfahani, et all,. 2021).Metode  yang  digunakan  untuk  mengumpulkan  informasi  dalam  penelitian  ini  adalah literature  review  dengan  menggunakan  Google  Scholar.Â
 Pencarian  dilakukan  dengan menggunakan kata kunci yang relevan untuk memperoleh data terbaru dan terkini mengenai faktor  risiko  GERD  pada  remaja  di  Indonesia. Â