Mohon tunggu...
Keissha TiaraRinjani
Keissha TiaraRinjani Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Walisongo Semarang

Hobi menonton bola, hiking, dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemanfaatan Green House di UIN Walisongo Semarang

30 Oktober 2022   09:48 Diperbarui: 30 Oktober 2022   09:51 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Dalam dunia budidaya atau pertanian dikenal suatu metode pembudidayaan dengan sistem green house. Sistem ini sudah bukan menjadi hal yang baru, hanya saja peningkatan mutu dan pengembangan green house yang semakin maju dan semakin modern. Meski bukan suatu hal yang baru, tidak semua pelaku agribisnis mengetahui fungsi bahkan bentuk dari green house ini sendiri. Green house digunakan sebagai sarana penunjang agribisnis hortikultura yang sangat mendukung peningkatan produksi dan mutu sebuah produk.
*Apa itu green house?
Green house merupakan suatu bangunan yang berfungsi untuk membudidayakan tanaman agar terhindar dari kondisi lingkungan yang tidak sesuai untuk pemeliharaan tanaman. Green house pertama kali dibangun sekitar tahun 1737 oleh Andrew Faneuil yang merupakan saudagar besar di Boston.  Fungsi utama dari green house yaitu tentu saja sebagai tempat untuk membudidayakan dan mengamankan berbagai jenis tanaman, termasuk jenis tanaman yang mungkin kurang cocok dikembangkan pada kondisi iklim lokal. Terdapat beberapa jenis green house yaitu:
1.Tunnel green house

Green house ini berbentuk seperti lorong dengan bentuk setengah lingkaran. Tujuan dibentuknya bangunan dengan setangah lingkaran karena atap yang berbentuk melengkung sangat efektif menghindari kerasnya terpaan angin. Tunnel green house banyak digunakan di daerah sub tropis karena sangat efektif untuk musim dingin dan salju.


2.Hoophouse

Jenis green hoophouse sama seperti tunnel, hanya saja dibedakan dengan kerangka hoophouse yang lebih tinggi. Fungsi greenhouse ini juga dikatakan sama seperti tunnel yaitu sama-sama cocok untuk budidaya tanaman berskala kecil, yakni tanaman yang dapat diletakkan di tanah secara langsung.

3.Piggyback

Green house tipe piggy back banyak digunakan di daerah tropis karena banyaknya bukaan pada atapnya sebagai ventilasi untuk pertukaran udara dan mempertahankan suhu dan kelembaban udara. Tipe ini sering disebut tropical green house. Tipe ini tidak disarankan pada daerah yang mempunyai tiupan angin yang kencang.


4.Multispan

Green house tipe ini adalah campuran antara tipe tunnel dengan tipe piggy back. Hal ini terlihat dari bentuk atap yang menyerupai tunnel dan dinding menyerupai piggyback. Karena itu tipe green house ini memiliki kelebihan yaitu strukturnya kuat tetapi tetap memiliki ventilasi yang maksimal.


5.Shadehouse

Jenis green house ini cocok untuk jenis tanaman yang menyukai sinar matahari, karena shade house memiliki ciri khas bentuk bangunan yang semi terbuka. Pembuatan green house model shadehouse tidak banyak memakan biaya sehingga cocok bagi petani pemula. Umumnya, green house jenis shadehouse ini menggunakan jaring, kain, atau bilah kayu pada bagian atap untuk menciptakan kesan teduh namun bagian dindingnya dibiarkan terbuka.


*Bagaimana pemanfaatan green house di UIN Walisongo Semarang?
Green house di UIN Walisongo Semarang berada di kampus 2 UIN Walisongo. Ukuran green house ini tidak terlalu besar namun cukup menampung beberapa tanaman budidaya. Green house ini juga dimanfaatkan oleh para  praktikan untuk menyimpang mengenai tumbuhan selagi di dalam masa penelitian. Di dalam nya juga terdapat pemeliharaan mencit dan ikan lele sebagai objek penelitian praktikan. Bentuk bangunan green house UIN Walisongo termasuk jenis green house multispan dengan campuran hoophouse. Yaitu memilki ventilasi dan pencahayaan yang cukup dan berbentuk rumah dengan atap terbuat dari plastik dan ditambahkan jaring jaring. Atap seperti ini sangat baik untuk pertumbuhan tanaman di dalamnya karena cahaya yang cukup banyak. Jaring-jaring bermanfaat untuk menadah plaatik tersebut agar tidak rusak. Didalam green house kampus 2 UIN Walisongo ini dilengkapi dengan keran untuk memudahkan mengambil air dan dipinggiran dinding dibuat bertangga untuk meletakan tanaman dengan pot kecil dan kandang mencit. Green house terawat dengan baik dan bersih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun