Mohon tunggu...
keisha syabila
keisha syabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Saya adalah mahasiswa dari program studi kesehatan masyarakat universitas airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bahaya Mpox yang Mendunia dan Upaya Pencegahan serta Penanganan yang Komprehensif

30 September 2024   20:42 Diperbarui: 30 September 2024   20:46 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KEISHA SYABILA FA’IZ/191241099
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA

Sejak Mei 2022, wabah global penyakit mpox (yang sebelumnya dikenal sebagai penyakit cacar monyet atau monkeypox) telah banyak menyebar ke seluruh dunia. Mpox sendiri merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox yang berasal dari keluarga Poxviridae, genus Orthopoxvirus. Penyakit ini merupakan penyakit yang bersumber dari hewan (zoonosis). Maka dari itu, biasanya penularan penyakit ini dapat terjadi dari hewan ke manusia melalui gigitan, cakaran, kontak langsung dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi, dan droplet pernapasan dari pengidap penyakit itu sendiri. Kemenkes mengungkapkan kasus monkeypox di Indonesia ada sebanyak 88 kasus selama tahun 2022 sampai dengan tahun 2024. Diantaranya 74 kasus hingga tahun 2023 dan 14 kasus di tahun 2024. Gejala-gejala yang muncul akibat infeksi penyakit ini dapat berupa ruam atau lesi kulit yang berkembang dari bintik merah seperti cacar, pembengkakan kelenjar getah bening, demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri punggung, dan lemas. Kebanyakan orang biasanya mengalami gejala ini selama 2-4 minggu dan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, pada beberapa orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah penyakit ini dapat mengakibatkan komplikasi medis yang serius hingga menyebabkan kematian. Contoh komplikasi medis yang kemungkinan terjadi adalah pneumonia, nyeri atau kesulitan menelan, muntah dan diare, dan infeksi darah, otak, jantung, rektum, serta saluran kemih.

Kondisi penyakit yang cukup berbahaya dan sulit untuk dibedakan oleh orang awam membuat tindakan pencegahan menjadi sangat penting bagi kita. Sebagai tindakan pertama tentunya pemeriksaan dini penyakit mpox perlu dilakukan karena kemunculan ruam saja belum tentu menandakan penyakit mpox. Oleh sebab itu, dokter perlu melakukan pemeriksaan lanjutan untuk melihat keberadaan virus dalam tubuh melalui tes darah, tes usap tenggorokan, dan biopis kulit dengan mengambil sampel jaringan kulit untuk diperiksa dengan mikroskop. Selanjutnya langkah yang bisa kita lakukan sebagai tindakan pencegahan penyakit mpox adalah menghindari kontak langsung dengan hewan primata dan pengerat atau dengan orang-orang yang sedang terinfeksi. Selain itu, menjaga kebersihan seperti rajin mencuci tangan khususnya pada waktu sebelum memasak, makan, menyentuh wajah, dan sebelum membersihkan luka dapat membantu mengurangi resiko terjangkit virus mpox. Hal lain yang bisa kita lakukan adalah menghindari berbagi penggunaan alat makan dengan orang lain, juga tidak menggunakan barang yang sama dengan orang yang terinfeksi, menghindari kontak dengan hewan liar, dan usahakan memasak bahan makanan hingga matang.

Hingga saat ini, belum ada pengobatan antivirus yang terbukti efektif untuk menyembuhkan penyakit ini. Jadi, tindakan penanganan bagi orang yang telah terinfeksi virus cacar monyet bisa didapatkan melalui vaksin (smallpox). Vaksin ini berguna untuk meminimalisir ruam, mengelola rasa sakit, dan mencegah komplikasi. Vaksin ini juga dapat dimanfaatkan bagi orang-orang yang berisiko tinggi tertular mpox, seperti pekerja kesehatan dan perawat, orang-orang yang tinggal serumah atau dalam komunitas dekat dengan penderita mpox, dan orang-orang yang memiliki banyak pasangan seks termasuk pria yang berhubungan seks dengan pria.

Dapat disimpulkan bahwa pencegahan dan penanganan penyakit mpox memerlukan inisiatif untuk menjaga diri dari virus itu dengan menghindari kontak maupun dengan menjaga kebersihan. Vaksinasi dan deteksi dini kasus merupakan langkah kunci untuk membatasi penyebaran penyakit dan meminimalkan dampak yang lebih luas. Namun, tantangan seperti akses terbatas terhadap vaksin dan obat atau antivirus perlu diatasi melalui kolaborasi global. Untuk melindungi kesehatan masyarakat secara efektif, diperlukan inovasi berkelanjutan dan komitmen dari semua pihak dalam mencegah serta mengelola wabah mpox di masa depan.
KATA KUNCI: Kebersihan, Monkeypox, Ruam, Vaksinasi.

DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Kota Semarang. 2024. Waspada Mpox, 88 Kasus Terdeteksi di Indonesia. https://dinkes.semarangkota.go.id/content/post/407 [online]. (diakses tanggal 26 September 2024).
Dinas Kesehatan Nusa Tenggara Barat. 2022. Mengenal Apa Itu Mpox. https://dinkes.ntbprov.go.id/artikel/mengenal-apa-itu-mpox/ [online]. (diakses tanggal 26 September 2024).
World Health Organization (WHO). 2024. Mpox. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/mpox [online]. (diakses tanggal 26 September 2024).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun