Liberalisasi perdagangan yang diterapkan Vietnam saat ini tidaklah terlepas dari sejarah terdahulunya, yaitu terkait Reformasi Doi Moi. Salah satu langkah yang diambil Vietnam dalam liberalisasi perdagangannya adalah melalui keanggotannya dalam World Trade Organization (WTO). Sejak menjadi anggota WTO, Vietnam telah melakukan reformasi dan membuka pasar domestiknya dalam rangka menunjukkan komitmennya dalam perjanjian WTO. Langkah-langkah liberalisasi yang diambil Vietnam ini memiliki nilai kontribusi yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi Vietnam dan juga meningkatkan integrasi dalam sistem perdagangan dunia.
Vietnam telah resmi menjadi anggota WTO yang ke-150 pada 11 Januari 2007. Sejak 16 tahun keanggotaannya, tidak hanya WTO saja yang berkontribusi terhadap perekonomian Vietnam, melainkan dalam keanggotaannya tersebut Vietnam juga berkontribusi pada WTO itu sendiri. Vietnam menjadi salah satu negara anggota yang turut aktif dalam mendukung dan mempromosikan perdagangan bebas, berperan aktif dalam berbagai perundingan serta proses penyelesaian sengketa WTO. Vietnam telah menggunakan mekanisme WTO untuk melindungi kepentingan perdagangan dan memperjuangkan hak-hak negaranya.
Ketika kunjungan Direktur Jendral WTO, Ngozi Okojo-Iweala ke Vietnam pada 18 Mei 2023, PM Vietnam Pham Minh Chinh menyampaikan bahwa Vietnam telah berhaluan mengembangkan peran yang proaktif dan aktif di semua kerangka kerja sama WTO, berupaya keras untuk melaksanakan secara penuh semua komitmen, dan memberikan kontribusi  atas semua perhatian WTO. Dari pernyataan PM Pham Minh Chinh tersebut dapat dikatakan bahwa Vietnam berusaha untuk menegaskan kembali niat dan komitmennya dalam WTO.
Pertumbuhan ekonomi Vietnam yang mengalami kemajuan sejak me-liberalisasi perdagangannya tidak terlepas dari peran WTO melalui kebijakan-kebijakannya. Berikut merupakan penjelasan lebih lanjut mengenai liberalisasi perdagangan Vietnam melalui WTO.
Pengurangan Tarif
Salah satu komitmen utama WTO dalam liberalisasi perdagangan adalah mengenai pengurangan tarif bea masuk. Vietnam telah memberlakukan pengurangan tarif impor pada berbagai produk bagi barang-barang impor secara bertahap. Langkah tersebut dilakukan untuk menciptakan akses pasar yang lebih luas. Langkah ini telah membantu meningkatkan daya saing Vietnam di pasar internasional dan mendorong pertumbuhan ekspor negara ini.Â
Sebagai contoh, Vietnam telah mengurangi tarif untuk sektor manufaktur seperti tekstil, pakaian jadi, sepatu, elektronik, dan kendaraan bermotor. Pengurangan tarif ini kemudian mendorong masuknya investasi asing dan mendorong pertumbuhan industri manufaktur Vietnam.
Hambatan Non-Tarif
Selain pengurangan tarif, Vietnam juga telah berupaya mengurangi hambatan non-tarif dalam perdagangan. Hambatan non-tarif diartikan sebagai suatu regulasi pembatasan perdagangan selain tarif yang ditujukan untuk melindungi kepentingan suatu negara dalam perdagangan internasional. Vietnam telah melakukan reformasi dalam prosedur bea cukai dan administrasi perdagangan untuk mempercepat proses impor dan ekspor.Â
Vietnam juga telah memperkuat perlindungan hak kekayaan intelektual untuk melindungi inovasi dan penciptaan intelektual. Langkah-langkah ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan perdagangan yang lebih terbuka dan mempermudah akses pasar bagi produk dan layanan asing.
Liberalisasi Jasa
WTO juga mendorong negara anggotanya untuk me-liberalisasi pada sektor perdagangan jasa. Dalam hal ini, Vietnam telah berkomitmen untuk membuka sektor jasa tertentu, seperti jasa keuangan, telekomunikasi, transportasi, dan pariwisata untuk investasi asing. Hal ini menciptakan peluang bagi perusahaan asing untuk masuk ke pasar Vietnam dan memberikan kontribusi pada pertumbuhan sektor jasa negara tersebut.
Selain itu, Vietnam telah melonggarkan batasan bagi perusahaan asing dalam memasuki sektor-sektor jasa yang sebelumnya terbatas. Kemudian, Vietnam juga memberikan kesempatan untuk transfer teknologi dan pengetahuan, serta meningkatkan kualitas dan keberagaman layanan jasa yang tersedia bagi masyarakat.
Perlindungan Investasi
WTO juga berperan bagi negara-negara anggotanya dalam memberikan perlindungan terhadap investasi asing. Terkait hal ini, Vietnam telah berkomitmen untuk memberikan perlindungan hukum yang lebih baik dan perlakuan yang adil bagi investor asing. Hal ini termasuk menetapkan kerangka hukum yang jelas, mendorong transparansi dalam kebijakan investasi, dan melindungi hak kekayaan intelektual. Langkah-langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan investor asing dalam berinvestasi di Vietnam, mengurangi risiko, dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan investasi.
Partisipasi dalam Perundingan Multilateral
Melalui keanggotaannya di WTO, Vietnam telah aktif berpartisipasi dalam perundingan multilateral untuk mempengaruhi kebijakan perdagangan global. Vietnam telah berupaya untuk memperjuangkan kepentingan dan kebutuhan negara berkembang, termasuk dalam hal akses pasar yang lebih adil, perlindungan terhadap sektor sensitif, dan kelonggaran aturan yang mendukung pembangunan ekonomi. Upaya vietnam tersebut dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip dasar yang ada dalam WTO itu sendiri.
Dalam hal ini, Vietnam bekerja sama dengan negara-negara anggota WTO lainnya untuk mencapai kesepakatan dan menyelesaikan perselisihan perdagangan. Sebagai contoh, Vietnam telah menggunakan mekanisme WTO dalam menyelesaikan sengketa dengan Amerika Serikat terkait masalah dumping pada udang tertentu dari Vietnam.
Vietnam telah melakukan langkah-langkah untuk me-liberalisasi perdagangannya melalui WTO. Dari langkah-langkah tersebut, dapat dikatakan bahwa Vietnam telah berhasil untuk meningkatkan akses ke pasar bebas. Selain itu, Vietnam telah berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi negaranya. Vietnam juga berhasil meningkatkan integrasi perdagangan internasionalnya melalui kebijakan perdagangan luar negeri-nya yang semakin disesuaikan agar menjadi mekanisme yang lebih fleksibel dan terbuka, menciptakan lingkungan yang menguntungkan bagi perusahaan domestik dan asing untuk mengembangkan produksi, serta mempromosikan impor dan ekspor.Â
Dari berbagai keuntungan yang didapatkan oleh Vietnam, Vietnam sendiri juga turut berkontribusi pada WTO. Kontribusi Vietnam dapat dilihat dari tindakan Vietnam yang mengadopsi berbagai mekanisme WTO, berpartisipasi aktif dalam berbagai urusan WTO, dan mempromosikan perdagangan bebas. Dapat diketahui bahwa liberalisasi perdagangan yang dilakukan Vietnam ini saling menguntungkan kedua pihak, baik negara Vietnam itu sendiri dan juga pihak WTO.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H