Mohon tunggu...
Muhammad Hamdan
Muhammad Hamdan Mohon Tunggu... Mahasiswa - 22107030066_Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Menjadikan lini masa sebagai forum terbuka

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Sepenggal Kisah Ramadan Bersama Anak TPA Dusun Gebang

8 April 2023   23:30 Diperbarui: 8 April 2023   23:31 1160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama anak-anak TPA. sumber: dokumen pribadi

Dusun Gebang, kel. Wedomartani, kec. Ngemplak. Sebuah desa kecil di pinggiran Kota Sleman. Berbatasan langsung dengan Stadion Maguwoharjo, yang hanya dipisahkan oleh sebuah sungai kecil. Berdiri sebuah candi yang menjadi cikal bakal nama dusun tersebut. Menurut Wikipedia candi yang bernama Gebang tersebut merupakan candi Hindu yang sudah didirikan sekitar tahun 730-800 Masehi pada Wangsa Sanjaya. Pertama kali ditemukan pada tahun 1936 oleh penduduk sekitar namun pada saat itu yang ditemukan hanya arca Ganeshanya saja. Hingga pada tahun 1937 sampai 1939 dilakukanlah pemugaran oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda. sehingga candi tersebut dapat dilihat dan dinikmati sampai saat ini.

Berbeda dengan candinya, Dusun Gebang tergolong dusun yang masih cukup baru. Walaupun dusun ini sudah ada sejak lama, namun baru akhir-akhir ini perkembangannya begitu pesat terlihat, sehingga semakin banyak pula para pendatang yang datang untuk tinggal disana.

Bulan Ramadan ini menjadi kesan tersendiri bagi desa yang berisikan ratusan kepala keluarga tersebut. Hadirnya bulan yang hanya datang setahun sekali ini pun dimanfaatkan oleh segenap orang. Salah satu kegiatan yang cukup mencolok pada bulan ini adalah adanya kegiatan TPA atau Taman Pendidikan Al Quran. Tampak terlihat beberapa anak-anak bahkan remaja turut serta menyemarakkan kegiatan yang diadakan setiap sore itu.

Semangat menjalani bulan Ramadan pun dapat dilihat juga dari antusiasme dan keikutsertaan anak-anak dalam menghadiri kegiatan tersebut. Semangat mereka dalam mempelajari kitab suci umat islam tersebut sangat mencerminkan keberkahan salah satu bulan yang terbaik di agama Islam.

Pada momen kali ini penulis memiliki kesempatan untuk menemui dan mewawancarai anak-anak bahkan pengajar di masjid tempat mereka melakukan kegiatan belajar membaca Al Quran. Masjid yang menjadi pusat kegiatan keagamaan tersebut memiliki nama "Masjid Nurul Falaah." 

Menurut Ibu Rohyati atau yang biasa dipanggil dengan sapaan Bu Yati selaku salah satu pengajar di TPA Masjid Nurul Falaah, kegiatan belajar mengaji Al Quran pada bulan Ramadan merupakan agenda rutin yang di adakan setiap memasuki bulan Ramadan. "Kegiatan belajar baca tulis Al Quran ini sudah di inisiasi sejak lama, dan bahkan menjadi agenda rutin setiap tahunnya selama bulan Ramadhan berlangsung." Ujar ibu yang sekaligus menjadi pengajar di TPA tersebut.

"Selain untuk mengisi waktu menjelang berbuka puasa, kegiatan belajar mengaji ini juga diperuntukkan agar mendapatkan keberkahan dan amalan di bulan yang suci, dan juga untuk menumbuhkan jiwa islami anak sejak usia dini." Lanjutnya.

Sedangkan untuk waktu pelaksanaanya sendiri Ibu Yati menyampaikan bahwa kegiatan ini dilakukan setiap sore hari "dilakukan tiap hari dan waktunya setelah solat asar tepatnya jam 4." Imbuhnya singkat.

Dalam Kegiatan TPA tersebut anak-anak yang datang juga dari berbagai kalangan. Mulai dari balita, PAUD, TK, SD, dan bahkan para remaja juga turut serta terlihat membantu. "beberapa anak disini rata-rata masih SD sedangkan beberapa yang lainnya masih TK dan PAUD."

Walaupun kebanyakan diisi oleh anak-anak di bawah umur tetapi mereka masih terlihat tetap tenang dan ceria dalam mengikuti kegiatan ini. "Anak-anak disini cukup teratur dan manut, karena kami para pengajar biasanya juga didampingi oleh kakak-kakak yang umurnya jauh lebih tua dari mereka. Bahkan terkadang para orang tuanya pun juga ikut menemani." Jelasnya kembali.

Keceriaan anak-anak mengikuti TPA. sumber: dokumen pribadi
Keceriaan anak-anak mengikuti TPA. sumber: dokumen pribadi
Kecerian itu terpancar dari wajah anak-anak yang sangat gembira. Disisi lain bisa bertemu dan bermain bersama teman-temannya, mereka juga dibimbing oleh guru yang berkompeten. Sehingga tidak membuat mereka merasa takut. Seperti penuturan salah satu anak kecil bernama Raka yang saat ini masih duduk dibangku sekolah dasar, mengenai bagaimana perasaannya setelah mengikuti kegiatan ini, "Seru mas, gurunya baik, temannya banyak. Jadi bisa sekalian main. Hehehe." Ungkapnya sambil tertawa. Namun secara tiba tiba ada salah seorang anak yang 'nyeletuk' "Gampang dan enak mas, aku saja dari iqro 4 sudah sampai iqro 6. Ahahaha." Tuturnya dengan lagak bercanda. ternyata anak tersebut adalah Vino, salah seorang anak yang juga sama seperti Raka, masih duduk di bangku sekolah dasar.

Selain diisi dengan kegiatan belajar membaca Al Quran, anak-anak TPA juga dibekali pengajaran ilmu agama. seperti; di ajarkan tatacara ibadah yang benar, taharah atau bersuci yang benar, dan dasar dasar ilmu Agama Islam. Bahkan anak-anak juga diajarkan berbicara Bahasa Arab. Seperti penjelasan Ibu Yati bahwa, "Agenda TPA di Masjid Nurul Falaah ini tidak cuma belajar mengaji saja mas. Kita juga membekali pengetahuan anak-anak dengan ilmu ilmu agama bahkan sekali duakali kita mengajarkan Bahasa Arab."

Kebahagiaan tersebut juga kembali terlihat ketika waktu sudah menunjukkan pukul lima. Dimana pada saat itu, kegiatan belajar membaca Al Quran sudah selesai dan diganti dengan permainan seru sembari menunggu waktu berbuka puasa tiba. Banyak games atau permainan yang kakak-kakak pembimbing dan ibu pengajar berikan seperti; bermain tebak tebakan, menggambar, mewarnai, bernyanyi, dan bercerita.

Menurut Kak Aan selaku pemuda yang juga setiap hari nya membantu kegiatan tersebut berjalan. Menuturkan bahwa, permainan diadakan supaya anak-anak tidak jenuh dan bosan setelah melakukan kegiatan pembelajaran yang cukup melelahkan. "Kita mengadakan games ini bertujuan agar anak anak tidak merasakan bosan, apalagi yang namanya waktu berbuka mulai dekat pasti perut mulai keroncongan. Jadi biar waktunya lebih cepat dan nggak kerasa kita adain permainan."

Hingga waktu yang ditunggu anak-anak pun tiba. Azan sudah dikumandangkan oleh muazin. Sehingga dengan sigap anak-anak langsung menyambar berbagai takjil dan minuman yang sudah diberikan kepada mereka. Tak lupa lantunan doa berbuka puasa dan doa sebelum makan mengiringi senyum bahagia pada masing-masing anak yang telah berhasil melalui hari yang panjang dan melelahkan.

Momen berbuka bersama. sumber: dokumen pribadi
Momen berbuka bersama. sumber: dokumen pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun