Mohon tunggu...
Keisha Devana Sugiyanto
Keisha Devana Sugiyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa Saja Komunikasi Persuasif Apple? Penasaran? Baca ini!

26 November 2023   14:40 Diperbarui: 26 November 2023   15:20 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

iPhone adalah salah satu merek handphone yang paling sukses. Perkataan seperti "Yang punya iPhone itu orang kaya" atau "Yang punya iPhone itu orang yang paling keren" merupakan bukti bahwa Apple merupakan brand favorit. Mindset seperti tadi telah tertanam dalam di kepala masyarakat hanya berarti satu hal: iPhone telah berhasil mempersuasi masyarakat umum untuk mencintai dan menyembah merek Apple. Tentunya ini bukan merupakan artikel tentang pembuktian bahwa Apple merupakan produk yang buruk. Tetapi artikel ini ingin menjelaskan bagaimana Apple dapat menggunakan layanan-layanan yang sudah disukai oleh pelanggan Apple dan mendukung nya melalui iklan-iklan yang terjadi. Artikel ini juga tidak akan menganalisis semua aksi marketing yang dilakukan oleh Apple, melainkan hanya 2 iklan menggunakan teori dalam komunikasi persuasif. Teori yang akan digunakan adalah teori Elaboration Likelihood Model. 

Elaboration Likelihood Model dibagi menjadi 2 berdasarkan proses berpikir, yaitu central route dan peripheral route. Elaborasi atau elaboration disini maksudnya adalah cara seseorang memproses informasi. Terdapat 2 orang yang berbeda ketika menerima informasi contohnya: (1) ada orang yang berpikir keras atas semua argumen yang diberikan serta merefleksikan apa yang telah ditawarkan, ini adalah rute sentral; (2) ada juga yang tidak terlalu berpikir secara ekstensif terhadap apa yang telah dikatakan, ini adalah rute periferal. Kedua cara berpikir ini menjelaskan mengapa terkadang usaha untuk mempersuasi orang dapat memunculkan 2 hasil yang berbeda atau bahkan bertolak belakang. Proses pemikiran pun ditentukan oleh 3 hal, yaitu: motivasi, kesempatan dan kemampuan. 

 

Seperti halnya ada orang yang berhasil dipersuasi Apple dengan alasan berbeda-beda, contohnya:

  • Ada yang membeli produk Apple karena User Interface-nya sangat nyaman, spek produk Apple yang mencukupi kebutuhan serta kualitas kamera yang bagus. Dalam proses pertimbangan membeli produk motivasi merupakan hal yang penting karena orang harus ingin mengetahui dimana Apple lebih unggul dalam spek nya, dan motivasi menentukan spek apa yang diinginkan agar cocok dalam keseharian mereka. Kemampuan pun dibutuhkan untuk mengerti spek-spek dari terminologi yang digunakan. Kesempatan untuk memikirkan hal ini pun penting karena beberapa orang tidak memiliki waktu untuk membandingkan spek Apple dengan produk lainnya, maka orang yang memiliki waktu untuk memikirkan hal ini. 

  • Ada juga yang membeli Apple karena artis kesukaannya menggunakan Apple, atau bahkan hanya menyukai produknya karena memiliki status sosial yang tinggi, ini merupakan rute periferal dimana orang tidak melakukan asesmen berlebihan terhadap alasan logis/praktis akan pembelian mereka. Motivasi untuk mengerti spek dari iPhone isi sedikit, serta mungkin tidak memiliki kemampuan untuk mengerti bahasa yang terlalu canggih dalam teknologi. Kesempatan untuk memikirkan secara detail apa yang akan dibeli tidak dapat dilakukan semua orang, maka untuk orang yang sibuk mereka akan menggantungkan apa yang telah disukai oleh seseorang yang dia sukai. 

Maka karena ini proses persuasi akan berbeda tergantung siapa yang ingin dipersuasi (tergantung dengan motivasi, kemampuan dan kesempatannya). Kesuksesan Apple menunjukkan bahwa mereka dapat mempersuasi banyak orang dari berbagai rute berpikir, baik sentral atau periferal. 

Mari melihat beberapa iklan dari Apple sendiri yang revolusioner bagi industri handphone, PC, dan tablet. 

Pidato Steve Jobs, 2007

Untuk mengetahui mengapa Apple dapat menjadi sesukses sekarang mari melihat kembali salah satu pidato yang paling terkenal dalam dunia pop culture. Pidato ini menunjukkan Steve Jobs menjelaskan keunggulan Apple dengan touchscreen serta kemudahan dalam menggunakan sebuah smartphone. Serta mengapa touchscreen Apple lebih canggih dengan akurasi lebih tinggi, lebih pintar dan lebih mudah. Salah satu alasan Apple merupakan produk unggul menurut Steve Jobs adalah User Interface-nya yang revolusioner, dan salah satu pelopor GUI (graphical user interface) pertama yang paling sukses. Pidato ini memberikan banyak argumen terhadap apa yang lebih baik dan mengapa penonton lebih baik memilih Apple. Proses berpikir melalui rute sentral akan lebih efektif dilakukan dengan pidato tersebut, dimana kelebihan Apple secara teknis dibicarakan oleh Steve Jobs. Bagi orang yang memiliki motivasi untuk memberi smartphone baru pada saat itu akan berusaha untuk mengerti apa yang dibicarakan. Kemampuan penonton untuk mengerti situasi industri smartphone saat ini dan terminologi yang dilempar pun dibutuhkan. Serta kesempatan waktu untuk mendengarkan pidato Steve Jobs. 


Think different, Apple. 

Di iklan tersebut ditunjukkan bahwa Apple menjalani jalan yang sama seperti orang-orang penting seperti Dalai Lama, Martin Luther King, Albert Einstein dan lain-lainnya. Bahwa seperti mereka, Apple berani berbeda dan berusaha untuk menjadikan dunia tempat yang lebih baik. Secara teknis dalam keunggulan spek iPhone, iklan ini tidak ada hubungannya pada smartphone. Iklan ini hanya berguna untuk memunculkan emosi kuat terhadap Apple dan respek terhadap brand mereka. Menunjukkan bahwa ini merupakan iklan yang tertuju kepada orang yang lebih sering menggunakan proses berpikir rute periferal. Dimana mereka tidak punya waktu atau tidak bisa memikirkan tentang hal teknis dan tidak memiliki motivasi untuk mencari informasi/mengosongkan waktu untuk mendalami spek Apple yang ada. 

Analisis di atas menunjukkan strategi persuasi Apple terhadap jenis pelanggan/konsumen mereka yang bermacam-macam. Apple tidak menjadi sukses tiba-tiba, ini dikarenakan proses marketing Apple yang kuat, selain dari analisis diatas masih banyak hal yang membuat merek Apple sangat kuat secara kultur. Menggunakan teori Elaboration Likelihood Model dan contoh kasus tersebut, kita dapat mengetahui lebih dalam terhadap kesuksesan Apple. 

Daftar Pustaka
EPM. (2020, Oktober 9). Elaboration likelihood model [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=heE8m-bReDM
John Schroter. (2011, Oktober 8). Steve Jobs introduces iPhone in 2007 [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=MnrJzXM7a6o
Levy, S. (2023, November 20). Apple Inc. | History, products, headquarters, & facts. Encyclopedia Britannica. https://www.britannica.com/topic/Apple-Inc
sirkikis. (2011, Agustus 25). Think Different - Apple - HD version [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=WI8MjAoCos8
O'Keefe, D. J. (2015). Persuasion: Theory and Research. SAGE Publications.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun