Mohon tunggu...
Keisha Lagunsad
Keisha Lagunsad Mohon Tunggu... Lainnya - Anyeong

Anyeong

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perbedaan Persepsi Bukanlah Masalah

25 September 2020   17:45 Diperbarui: 25 September 2020   18:09 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Persepsi adalah cara kita memandang dan memahami sesuatu. Cara kita memahami sesuatu dengan kita menerima, kemudian mengidentifikasi informasi yang kita dapatkan, kemudian kita memaknai informasi tersebut. Persepsi dipengaruhi oleh pengalaman, lingkungan, keluarga, sejarah, dan agama. Pengaruh inilah yang sebenarnya menjadi alasan mengapa setiap orang memiliki persepsi yang berbeda dalam dirinya.Didalam gambar diatas terlihat ada dua orang yang saling mengungkapkan isi kepala mereka yang ternyata berbeda. Perbedaan dari pemikiran mereka ini ada karena perbedaan persepsi. Orang yang pertama mengatakan bahwa yang mereka lihat adalah angka 6 karena ia berdiri disebelah kiri dan melihat angka 6. Tetapi orang kedua mengatakan bahwa apa yang mereka lihat adalah angka 9 karena ia berada disebelah kanan. 

Perbedaan persepsi ini dapat memicu konflik antar satu sama lain, karena menganggap persepsinya lebih benar dibandingkan dengan persepsi orang lain. Padahal, mereka hanya melihat sesuatu hal yang sama dari sudut pandang yang berbeda.  

Untuk memahami tentang persepsi, kita harus mengetahui karakteristik persepsi menurut Alder dan Gunderson (Samovar, 2017)

bahwa persepsi itu selektif, persepsi itu dipelajari, persepsi itu konsisten, persepsi ditentukan oleh budaya, dan persepsi itu tidak akurat. (Samovar, 2017)

Persepsi itu selektif artinya bahwa seseorang akan memilih fokus kepada satu hal. Seperti yang dapat kita lihat digambar, mereka hanya fokus kepada apa yang mereka lihat dari sudut pandang masing-masing. Kemudian, persepsi itu dipelajari, artinya apa yang sudah kita lewati akan menjadi pengalaman dan memengaruhi bagaimana kita mepersepsikan sesuatu. Selanjutnya persepsi itu konsisten, mengapa dua orang digambar tetap bersikeras terhadap apa yang mereka lihat? karena kita biasanya tetap konsisten dalam mempersepsi sesuatu, sehingga persepsi biasanya bertahan lama. Selanjutnya, persepsi itu ditentukan oleh budaya karena budayalah yang memberikan makna kepada pengalaman yang kita lewati. Terakhir, persepsi itu tidak akurat karena kita melihat sesuatu hal secara subjektif dan sesuai dengan pengalaman dan budaya kita sendiri. Seperti terlihat digambar, mereka hanya melihat angka tersebut dengan sudut pandang masing-masing. 

Sekarang kita dapat mengerti bahwa tidak ada persepsi yang salah atau yang benar, karena setiap persepsi berasal dari pengalaman dan budaya masing-masing orang. Jadi, perbedaan persepsi itu bukan masalah ya teman-teman! 

#kabuajy05

Sumber: 

Samovar, Larry A. 2017. Communication Between Cultures (9th ed.). USA: Cengage Learning. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun