Mohon tunggu...
Keisha NahdaTsabitah
Keisha NahdaTsabitah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Politik

Mahasiswa Ilmu Politik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Apakah Pancasila Masih Relevan Sebagai Ideologi Negara dan Bangsa Indonesia?

11 September 2022   21:05 Diperbarui: 11 September 2022   21:10 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di tengah perkembangan zaman yang semakin berkembang, masyarakat Indonesia sudah sepatutnya berpegang pada Pancasila, menjunjung tinggi nilai-nilai dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kita sebagai masyarakat kecil yang akan menjadi besar, harus sesegera mungkin diarahkan oleh Pancasila untuk menghadapi berbagai tantangan global.

Tak terhitung banyaknya kesulitan yang dialami oleh masyarakat Indonesia, berbagai ancaman yang muncul satu persatu, baik dari dalam maupun dari luar. Seandainya kita berpegang teguh pada Pancasila, niscaya hati dan jiwa kita juga akan dikuatkan oleh sifat-sifat yang terkandung di dalamnya.

Nilai-nilai apa yang boleh kita terapkan dalam Pancasila itu sendiri?

1. Ketuhanan yang maha esa
Sebuah nilai ketuhanan yang menunjukkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang beragama dan tidak skeptis. Nilai sila pertama sangat penting untuk membuat perlawanan di antara berbagai agama di Indonesia. Sifat-sifat ketuhanan cukup berarti untuk menunjukkan gaya hidup yang layak dan mengarahkan hidup seseorang sesuai dengan ajaran agamanya masing-masing. 

Aturan utamanya adalah membebaskan bangsa Indonesia untuk memeluk agamanya tanpa diskriminasi dan intimidasi. Jika nilai ketuhanan tidak dianut, besar kemungkinan seseorang sangat sulit untuk mengelola dan menemukan arah hidupnya, itu mempengaruhi bagaimana sikapnya terhadap orang lain.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
Merupakan nilai yang menandakan kesadaran manusia yang harus bersikap adil dan beradab sesuai norma norma yang berlaku. Sila kedua mengarahkan bangsa Indonesia untuk selalu menjunjung tinggi kesetaraan dan martabat sebagai hamba Tuhan. Sila kedua juga mengarahkan untuk selalu bersikap adil dalam menangani apa pun tanpa memperhatikan derajat dan martabat. 

Dengan mengamalkan sila kedua, maka hati nurani bangsa Indonesia dapat mengetahui pentingnya arti kemanusiaan itu sendiri sehingga keharmonisan dapat dibuat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

3. Persatuan Indonesia
Nilai sila ketiga tersebut memandu bangsa Indonesia untuk terus berpegang teguh pada "Bhineka Tunggal Ika". Sebagai bangsa yang beragam, sangat diperlukan adanya sikap solidaritas yang kuat  dan patriotisme yang solid. Jika undang-undang ketiga tidak diamalkan, maka kemungkinan perpecahan publik akan lebih terlihat.

Dengan mengamalkan sila ketiga ini, masyarakat Indonesia diharapkan memiliki pilihan untuk memahami bahwa meskipun ada banyak perbedaan, masyarakat Indonesia dapat bersatu dalam hal ideologis, ekonomi, masalah pemerintahan, sosial dan budaya. Sudah sepantasnya bagi kita sebagai orang Indonesia untukmengamalkan sila ketiga untuk membantu mencapai kemajuan Indonesia.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
Nilai dari sila keempat tersebut membimbing bangsa Indonesia untuk berpegang teguh pada pertimbangan musyawarah dalam mencari jalan keluar dari suatu persoalan untuk mencapai mufakat. Sebagai negara yang berbeda, ada perbedaan penilaian dan pemikiran. 

Sebagai orang Indonesia yang menjalankan sila keempat, kita seharusnya berpikir untuk mencapai tujuan kita, sila keempat juga melatih kita untuk menghargai perbedaan penilaian dan tidak percaya bahwa orang lain harus mengikuti sudut pandang mereka. Dengan mengamalkan sila keempat, maka proses untuk mencapai tujuan dengan latar belakang bangsa Indonesia yang berbeda beda akan lebih mudah dan berjalan sesuai rencana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun