Hilangnya rasa empati; mementingkan kepentingan pribadi di atas kepentingan sosial; penindasan oleh yang kuat terhadap yang lemah; penghalalan segala cara demi meraih tujuan; sikut kirikanan; pijak bawah; menjilat ke atas; adalah praktek-praktek kemasyarakatan yang seringkali kita lihat, bahkan mungkin kita alami dalam alam KeIndonesiaan kita.
Karena itu, fokus pada pembangunan dan pendidikan karakter menjadi sangat urgentdewasa ini, terutama bagi anak dan kelompok muda selaku pewaris estafet kepemimpinan nasional di masa depan. Pembangunan karakter tentu tidak bisa dilakukan secara sporadisaksidental, melainkan harus direncanakan secara komprehensif dan diimplementasikan lintas sektoral. Butuh keterlibatan dan kerjasama semua pihak; mulai dari sekolah; otoritas pendidikan; guru; murid; orang tua; keluarga; pakar pendidikan; agama; organisasi pemuda; dll agar proses pembangunan karakter anak bangsa bisa berjalan baik. Bukan hal mudah memang, tapi jika tidak dimulai, terlalu besar taruhan yang harus kita bayar.
Semoga masa depan Indonesia dapat lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H