Mohon tunggu...
Penulis Receh
Penulis Receh Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis receh

Penulis receh .......

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kapan Sebaiknya Anak Masuk SD?

20 Oktober 2023   06:48 Diperbarui: 20 Oktober 2023   06:48 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum memutuskan untuk memasukan anak ke SD ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan antara lain :
1. Kemampuan intelektual
2. Kesiapan mental anak
 
Inilah yang menjadi dasar pertimbangan peraturan usia masuk SD adalah  7 tahun.

Mengapa harus 7 tahun?

1. Aspek Fisik :

Saat usia 7 tahun, anak dianggap paling siap secara fisik dimana gerakan motorik anak usia 7 tahun sudah lebih bagus, otot dan sarafnya juga sudah terbentuk. Sehingga akan mempemudah anak untuk memegang pensil, anak sudah lebih mampu jika harus menulis sendiri tanpa bantuan orang dewasa. Sementara usia kurang dari 6 tahun terkadang belum siap, karena anak-anak usia ini masih suka bermain.

2. Aspek Psikologis :

Anak sudah mulai bisa berkonsentrasi dengan baik pada usia di atas 6 tahun. Rentang konsentrasi yang dibutuhkan untuk usia sekolah biasanya sekitar 30-45 menit.

Anak yang terlalu dini masuk SD (Usia 5-6 tahun) biasanya masih mengembangkan keterampilan geraknya. Akibatnya mereka akan sulit berkonsentrasi, meskipun secara kemampuan intelektual dia sudah cukup mampu menyelesaikan soal-soal yang disediakan.

3. Aspek Kognitif

Saat akan masuk ke SD diharapkan anak sudah mampu membaca, menulis, dan berhitung sederhana. Selain itu  juga diharapkan sudah mampu mengikuti instruksi, paham dan bisa mengerjakan soal-soal yang diberikan.

4. Aspek Emosi

Anak-anak yang terlalu dini masuk SD memang cukup matang secara akademik. Namun biasanya kematangan emosi dan kemandiriannya belum maksimal. Padahal di  SD anak tidak lagi akan mendapat perhatian seperti di TK. Anak SD diharapkan lebih mandiri dan juga tidak lagi terlalu tergantung pada orangtuanya. Jadi, masalah yang akan terlihat adalah anak bisa mengikuti pelajaran di sekolah.

Tapi di sisi lain, misalnya anak masih minta ditunggui bunda atau mudah menyerah terhadap tugas yang diberikan atau tidak mau mengerjakan PR karena masih lebih suka bermain dan sebagainya.

Melihat berbagai aspek tersebut, sebaiknya orang tua jangan terlalu memaksakan anaknya untuk masuk SD terlalu dinil, lihat kondisi anak. Karena tiap anak berbeda.

Eva Canny
Your Family Counselor
@Kehittaa Education Services - Cikarang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun