Siapa yang tak kenal dengan sinetron Preman Pensiun, sinetron garapan Aris Nugraha ini merupakan salah satu sinetron yang cukup populer karena jalan cerita dan keunikan setiap tokoh-tokohnya.
Tahun 2019 sinetron Preman Pensiun (2019) akhirnya diangkat ke layar lebar dan tentunya tetap bersama Aris Nugraha, jalan cerita dalam film ini mengisahkan kelanjutan hidup Muslihat (Epy Kusnandar) dan usaha kicimpringnya setelah memutuskan untuk pensiun dari dunia preman.
Jejak Muslihat untuk pensiun diikuti oleh anak-anak buahnya, mereka pun memutuskan beralih profesi menjadi pebisnis, misalnya Gobang yang memilih untuk beternak ikan lele, Dikdik berjualan jaket kulit, Bohim yang mempunyai toko pakaian.
Beralih profesi bukan berarti hidup Muslihat menjadi mulus, penjualan kicimpring Mus mengalami penurunan, munculnya perasaan khawatir Muslihat kepada putrinya Safira, hingga konflik diantara mantan anak buah kang Mus akan menemani penonton dalam film ini.
Strukturasi dalam Preman Pensiun
Umumnya dalam masyarakat ayah digambarkan sebagai sosok yang tegas, berwibawa dan pelindung bagi anak-anaknya, sedangkan ibu adalah sosok yang lemah lembut, penuh perhatian, dan penyayang.
Dalam film ini kang Mus diperlihatkan sebagai seorang ayah yang tegas dan mencoba melindungi putrinya dari hal-hal yang tidak diinginkan dengan meminta bantuan mantan anak buahnya untuk mengawasi Putrinya yang sedang kencan, sedangkan peran Ceu Esih sebagai  ibu yang penuh perhatian diperlihatkan ketika membujuk Safira yang bersedih karena diputuskan pacarnya.
Strukturasi dalam keluarga juga diperlihatkan dari Kang Mus sebagai suami yang bekerja untuk mengurus bisnis kicimpring sedangkan Ceu Esih istrinya bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Dari strukturasi kelas sosial dalam film ini diperlihatkan ketika kang Mus sebagai kepala preman memberikan nasihat kepada anak buahnya sebelum memutuskan untuk pensiun dari dunia preman.
Selain dari kelas sosial, strukturasi juga terbentuk dari gender, dalam film ini, diperlihatkan bahwa tokoh-tokoh yang menjadi preman semuanya adalah laki-laki, jadi bisa dilihat bahwa yang cocok menjadi preman adalah laki-laki saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H