Cahaya dari Timur: Betak Maluku (2014) adalah film yang disutradari oleh Angga Dwimas Sasongko,yang dibintangi oleh Chicco Jerikho, Shafira Umm, dan Jajang C. Noer.
Film Cahaya dari Timur: Beta Maluku mengangkat kisah nyata Sani Tawainella (Chicco Jerikho) yang berprofesi sebagai tukang ojek dan merupakan mantan pemain sepak bola U-15 di Piala Pelajar Asia tahun 1995 yang gagal menjadi pemain profesioanl dan hidup diantara konflik antar agama di Ambon pada tahun 2000.
Film ini berlatar di kota Ambon dan Desa Tulehu di tengah konflik antar agama pada tahun 2000, Sani Tawainella yang melihat anak-anak menjadi korban dari konflik tersebut bertekad untuk menjauhkan mereka dari pusaran konflik dengan mengajak berlatih mereka bermain bola setiap sore.
Berlatih dengan anak-anak setiap sore membuat waktu Sani untuk bekerja menjadi berkurang yang berefek pada berkurangnya pendapatan Sani tiap harinya, hal tersebut sering membuat istrinya (Shafira Umm) kerap marah.
Beberapa tahun setelah konflik mereda, anak-anak yang dibina Sani dan kawannya Rafi mulai mencari kompetisi daerah, ditengah persiapan untuk mengikuti kompetisi, anak bimbingan Sani diambil alih oleh Rafi yang mendirikan SSB Tulehu Putra, hal tersebut membuat Sani sedih, dan memutuskan untuk mundur.
Tidak butuh waktu lama, Sani yang sedang santai di pos ojek didatangi oleh guru SMK Passo yang bernama Josef dan ditawari untuk mejadi pelatih SMK Passo, Sani pun menerima pinangan tersebut dan mulai melatih SMK Passo untuk persiapan kompetisi daerah.
Pada pertandingan final, tim yang dilatih Sani berhadap dengan tim Rafi, tim Rafi pun menjadi juara pada pertandingan tersebut.
Bapa Raja kemudian memanggil Sani dan Rafi untuk menentukan siapa yang pantas menjadi pelatih sepak bola tim Maluku untuk bertanding pada pertandingan yang diselanggarakan PSSI di Jakarta.
Sani kemudian terpilih sebagai pelatih kepala dan dibantu oleh Rafi sebagai asistennya, tetapi Rafi menolak. Perjuangan Sani untuk mempersiapkan tim banyak mendapat cobaan, mulai dari konflik antar pemain, kurangnya dana tim, sampai masalah rumah tangga Sani.