Sepanjang jalan sudah banyak dipenuhi atribut-atribut perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ka-74. Mulai hiasan gapura sampai dengan penjual bendera yang menjamur.
Satu hal yang pasti tidak terlewatkan di moment kemerdekaan ini adalah lomba-lomba 17 Agustus. Makan kerupuk, balap kelerenag, panjat pinang, bahkan ada salah satu lomba yang sempat hits beberapa tahun kemarin, yaitu lomba balap karung pakai helm.
Tapi di sini saya tidak akan mengulas soal lomba balap karung pakai helm. Kali ini saya akan coba mengulas lomba yang sudah ada sejak saya lahir, lebih dari 30 tahun yang lalu. Yup. Namanya "Kepruk Kendil"
"Kepruk Kendil" berasal dari bahasa jawa, yang artinya :
- Kepruk : memukul
- Kendil : sebuah wadah dari tanah liat, seperti guci dengan ukuran tidak terlalu besar. Antara segenggaman tangan sampai dengan sebesar kepala manusia. dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebut "Periuk".
Lomba ini dimainkan dalam beberapa babak, dari penyisihan hingga final. Satu babak dimainkan minimal 2-5 peserta. Bahkan bisa lebih.
Alat yang digunakan juga sederhana. Cukup dengan tali yang dibentangkan antara dua tiang atau pohon, sekitar 1-2 meter di atas kepela peserta. Di bentangan tali tersebut digantungi kendil berisi air (hampir sama dengan lomba makan kerupuk). Kalau tidak ada kendil, bisa diganti dengan kantong kresek diisi air.
Peserta berada 10-20 meter dari kendil tersebut. Sebelumnya masing masing peserta harus ditutup matanya menggunakan kain. Setiap peserta dibekali satu buah kayu/bambu untuk memukul "kendil".
Mengikuti aba-aba dari panitia, peserta terlebih dahulu memutar badannya sebanyak 5 kali. Kemudian masih dengan mata tertutup peserta harus berjalan mencari kendil masing-masing dan memukulnya hingga pecah. Siap cepat dia pemenangnya.
Tapi perlu diingat, karena lomba ini menggunakan kayu, dan ada "adegan" pukul-memukul kendil, maka perlu pendamping dan pengawasan untuk masing-masing peserta.
Yang paling menarik dari permainan ini adalah pada saat kendil/kresek berisi air tersebut terpukul. Air didalamnya akan "muncrat". Bahkan peserta bisa mengguyur pesertanya.
Selamat berlomba
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H