Di sisi lain, masyarakat juga memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga integrasi. Masyarakat harus terus memperkuat semangat toleransi dan kerukunan di tengah perbedaan agama, etnis, dan budaya. Dengan membangun komunikasi yang baik antarwarga, potensi konflik bisa diminimalisir. Selain itu, masyarakat harus lebih proaktif dalam menjaga persatuan dengan menolak segala bentuk provokasi yang dapat memecah belah bangsa, serta menaati peraturan yang berlaku sebagai bentuk kepatuhan terhadap sistem negara.5
Sebagai pelajar, kontribusi nyata dapat dimulai dari menanamkan rasa cinta tanah air yang mendalam. Pelajar perlu memahami sejarah bangsa, memupuk nilai-nilai kebinekaan, dan menaati peraturan yang diterapkan baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Peran pelajar sebagai agen perubahan juga penting dalam menciptakan inovasi yang bisa memajukan bangsa, baik dalam bidang teknologi, sosial, maupun budaya. Dengan pendidikan yang baik, pelajar dapat menjadi generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga peka terhadap permasalahan bangsa dan mampu menjaga keutuhan negara.
KESIMPULAN
      Upaya menjaga integrasi nasional dari ancaman disintegrasi membutuhkan sinergi dari semua elemen bangsa. Pemerintah harus memastikan pemerataan pembangunan, keadilan sosial, serta mendorong dialog dan diplomasi untuk mengelola perbedaan. Masyarakat berperan dalam memperkuat toleransi, kerukunan, dan menolak provokasi yang berpotensi memecah belah bangsa. Sementara itu, pelajar sebagai generasi penerus harus menanamkan rasa cinta tanah air, memahami sejarah bangsa, serta menciptakan inovasi yang dapat memajukan negara. Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelajar, ancaman disintegrasi dapat diatasi secara efektif, menjaga persatuan dan keutuhan Indonesia serta menjadikannya bangsa yang solid dan maju.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H