Wirausaha sosial akan sangat baik apabila dilakukan sejak masih berusia muda, akan tetapi usia yang muda tentu saja adalah usia yang kerap kali seorang wirausaha sosial muda melakukan kesalahan yang berakibat buruk. Pembelajaran terhadap kesalahan yang telah dilakukan akan berguna agar di kemudian hari tidak melakukan kesalahan yang sama. Usia yang masih muda merupakan salah satu jaminan untuk menjadi wirausaha sosial yang sukses di kemudian hari.
Kesalahan Wirausaha Sosial Muda
Kesalahan memang tak dapat dilepaskan dari kehidupan seorang manusia. Kesalahan datang sebagai sebuah rintangan dan proses hidup yang harus dilakukan. Tak terkecuali kesalahan yang dilakukan wirausaha sosial muda. Kesalahan harus disikapi dengan bijak dan dipelajari dengan baik agar tidak dilakukan di masa mendatang. Apalagi mengingat bahwa masa muda adalah masa pembelajaran yang akan menunjang masa depan. Berikut beberapa kesalahan yang dilakukan wirausaha sosial muda;
- Tidak memiliki visi dan misi
Visi dan misi adalah hal dasar yang wajib dimiliki oleh setiap wirausaha sosial. Adanya visi misi yang jelas akan membuat kita mengetahui apa yang ingin dicapai, sehingga langkah-langkah yang dilakukan harus disesuaikan agar seiring dengan visi dan misi. Memiliki visi dan misi yang jelas juga akan membuat wirausaha menggandeng rekan kerja dan karyawan yang memiliki tujuan untu meraih visi dan misi yang sama.
- Tidak menerima dan mengakui kesalahan
Seorang wirausaha sosial harusnya menerima dan mengakui kesalahan yang diperbuat. Tidak hanya itu, mereka juga harus segera melakukan perbaikan agar tidak diperlukan kesalahan-kesalahan lain untuk menutupi kesalahan yang pertama. Kesalahan yang dilakukan harus dibahas dan segera dilakukan evaluasi bersama melalui jejak pendapat.
- Keras kepala
Kerjasama tim adalah hal yang harus dijunjung tinggi untuk memperoleh sebuah perusahaan yang kuat. Oleh karena itu, saran dan perbaikan dari orang lain hendaknya dipertimbangkan karena pengalaman setiap orang berbeda-beda sehingga memungkinkan satu orang memiliki pengetahuan yang lebih dibandingkan dengan orang lain, termasuk dalam hal bisnis. Pendapat seseorang yang memiliki pengetahuan lebih tentang bisnis akan sangat membantu perusahaan untuk terus tumbuh dan berkembang.
- Tidak fokus pada satu bisnis
Dengan memiliki fokus berarti setiap individu dalam perusahaan akan memiliki tujuan yang jelas untuk memperoleh apa yang sudah menjadi fokus, sehingga setiap individu bergerak dan bekerja dengan berpedoman kepada sebuah business plan yang sudah ditetapkan.
- Serakah
Tujuan utama sebuah bisnis bukanlah tentang uang semata, keberlangsungan usaha yang dijalani dan masa depan yang lebih adalah yangharus diproritaskan. Jangan menjadi buta karena uang.
- Banyak bicara, sedikit bekerja
Dalam dunia usaha, sebuah tindakan adalah hal yang lebih utama jika dibandingkan dengan hanya bicara. Seimbangkan antara pembicaraan mengenai usaha yang anda lakukan dengan praktik di lapangan. Keduanya harus berjalan secara berdampingan.
- Kurang modal
Modal adalah salah satu hal dasar yang harus disiapkan dalam memulai sebuah usaha. Jangan ragu untuk meminjam modal karena jika usaha yang dijalani dilakukan dengan sungguh-sungguh maka peluang untuk mengembalikan modal dan memperoleh keuntungan semakin besar.
- Tidak memasarkan, terlalu banyak mengembangkan
Terlalu lama mengembangkan dan memperbaiki produk dapat berakibat buruk terhadap pemasaran produk. Sebagus apapun barang yang dibuat tidak akan bermanfaat apabila tidak dipasarkan.
- Kurang sabar
Kesabaran adalah salah satu kunci utama dalam memperoleh kesuksesan sebuah usaha karena seringkali wirausaha yang sukses harus melewati kerja keras dan usaha yang tidak sebentar.
Seorang wirausaha sosial muda sudah pasti akan melakukan kesalahan, yang membedakan adalah bagaimana mereka menghadapi dan memperbaiki kesalahan yang diperbuat agar memperoleh tujuan usaha yang dicita-citakan.
sumber :Â danamonawards.org
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI