Program Kampus Merdeka Merdeka Belajar (MBKM) merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia yang memberikan kesempaatan bagi mahasiswa/i untuk mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat dengan terjun langsung ke dunia kerja sebagai persiapan karier masa depan. Selain itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan wewenang kepada perguruan tinggi untuk membentuk beberapa kegiatan pembelajaran diluar perguruan tinggi. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo juga turut berpartisipasi dalam mendukung kebijakan MBKM dengan membentuk program Proyek Kemanusiaan Umsida yang banyak bekerja sama dengan mitra-mitra dari berbagai instansi salah satunya UPTD. Liponsos Keputih Surabaya.
Unit Pelaksana Teknis Dinas Liponsos Keputih Surabaya mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas bidang sosial khususnya rehabilitasi sosial gelandangan, pengemis, gelandangan penderita psikotik terlantar, tuna susila dan anak jalanan, hal tersebut menjadikan uptd.liponsos keputih surabaya searah dengan program ini, karena Proyek Kemanusiaan Umsida merupakan suatu wadah bagi mahasiswa untuk mengasah dan mendapatkakan kemampuan, pengetahuan dan sikap di dunia khususnya dalam hal humanity. Program yang diselenggarakan oleh ISS-PKKM tersebut membawa dua prodi umsida berkolaborasi untuk belajar dan terjun langsung di UPTD. LIPONSOS Surabaya selama satu semester.
Kedua prodi yang bersinergi dalam implementasi kegiatan ISS-PKKM tersebut adalah Program Studi Psikologi dan prodi Administrasi Publik umsida, terobosan tersebut mengajarkan peserta proyek kemanusiaan mengenai membantu sesama manusia dengan tidak membedakan agama, suku, ras, kedudukan sosial dan kriteria serupa. Program ini diperuntukkan untuk meningkatkan kompetensi keahlian peserta melalui kegiatan sosial seperti penanganan, pembinaan penerimaan dan pemulangan para penyandang masalah kesejahteraan sosial (pmks). Adapun kegiatan utama yang dilakukan oleh para peserta proyek kemanusiaan umsida adalah kegiatan yang sesuai dengan Program studi peserta.
Seperti halnya kegiatan yang dilakukan oleh peserta proyek kemanusiaan dari prodi Administrasi publik, mereka menjalankan kegiatan yang sesuai dengan teori-teori yang sudah didapatkan dalam ilmu administrasi publik salah satunya terkait dengan pelayanan publik. Â Oleh karena itu mereka turut serta membantu pelayanan terkait penerimaan pmks, pemulangan pmks serta pendampingan di barak, namun ada beberapa hal yang berbeda dengan pelayanan publik yang biasa mereka lihat pada instansi pemerintah lainnya, karena di uptd.Liponsos mereka menangani klien dengan masalah sosial dan psikotik, peserta dituntut untuk belajar bagaimana memberikan pelayanan yang tidak hanya untuk memenuhi apa yang dibutuhkan klien saja melainkan juga harus mengetahui karakteristik klien tersebut, untuk itu dibutuhkan identifikasi/assesment terlebih dahulu guna mendapatkan sistem pelayanan yang tepat.
Bukan hanya peserta dari prodi Administrasi publik saja yang mendapatkan kesempatan baru, para peserta dari prodi Psikologi pun sama, mereka juga belajar secara langsung mengenai teori-teori yang sudah mereka terima di bangku kelas, mereka berkesempatan langsung untuk menjadi pendamping barak yang khusus menangani para odgj.Â
Penerapan ilmu psikologi di uptd. Liponsos sudah sangat tepat, mereka belajar tentang assesment dan penanganan odgj.
Selain itu peserta proyek kemanusiaan juga berkesempatan untuk mengikuti kegiatan rutin keterampilan yang disediakan oleh UPTD. LIPONSOS Surabaya, peserta berkesempatan langsung untuk berinteraksi dengan para klien/pmks Secara langsung, hal tersebut menjadikan peserta proyek kemanusiaan memiliki pengalaman baru yang belum pernah mereka dapatkan dari pembelajaran di dalam kelas.
"imam muhajirin, selaku kepala uptd. Liponsos Keputih Surabaya memaparkan bahwa mahasiswa memerlukan aplikasi pembelajaran yang secara langsung terjun ke masyarakat sebagai proses pembelajaran".
"Rifa, Â selaku peserta proyek kemanusiaan juga memaparkan, melalui program ini dia dan teman dapat pembelajaran langsung mengenai dunia kerja, peserta juga didorong untuk selalu bersyukur dalam kehidupan karena masih banyak diluar sana orang-orang yg membutuhkan bantuan kita serta pemerintah".
Sehingga diharapkan program ini kedepannya dapat dikembangkan dan diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat maupun Mahasiswa peserta proyek kemanusiaan itu sendiri, kemudian bagi Umsida dapat menjadikan program kemanusiaan ini bukti bahwa umsida juga bersinergi dalam kolaborasi dan pengabdian masyarakat.
Â