Just for fun, begitu kataku. Dan akhirnya begitulah. Setiap aku memasang gambar temanku berdatangan mengirim liriknya, tanpa beban. Bagiku sendiri menantang untuk "mendamaikan" lirik-lirik yang acapkali bertabrakan. Aku tak boleh kehilangan akal untuk selalu menampilkan sesuatu yang baru. Mau jadi penyair? Ah, enggak. Ini mah iseng-iseng mengasah empati, menajamkan intuisi sambil menjalin silaturahim.
- Dyah Wardhani Dalam gulita dan langit tak berbintang Pijar yang kau biaskan menyulam benderang Meski tertatih langkah meniti Namun tawaran terang membawa damai Aku teringat saat tawa kanak-kanak menghias kenangan Masa lalu hanyalah nuansa yg menyerpih Namun tak henti mengikuti hari Indahnya tak terampas oleh gulita Lalu aku teringat pada dongengmu Pada lentik jemari yang merangkai origami Meski hanya ditemani pijar lilin Lagi, biasnya tak terbingkai masa Kini tawaran dian dalam gelap yang kau bawa Menggoda gemerindu pada puspa malam yang kau suarkan Lewat origami dan dongeng yang tak lagi jadi milikku.... Bunda, ijinkan asaku berhias rindu untukmu... 14 Mei pukul 19:06 ·
- Bintang Katonia Hai.... lihatlah kemari, Hanya aku yang berpendar bercahaya, Tahukah kau tak masalah gelap yang begitu pekat, Tak menakutkan malam yang membutakanku, Karena terang ini datang dari Nya, Melindungi dan menjagaku senantiasa dikala sepi dalam kesendirianku...... 14 Mei pukul 19:30 ·
-
-
-
-
-
-
13377772022098771970
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!