Mohon tunggu...
Kevin Daniel Karalo
Kevin Daniel Karalo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Padjadjaran

A Student at the Faculty of Cultural Sciences, Padjadjaran University since 2022. Interested in education, writing, the environment and humanity.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Uniknya Jatinangor: Lingkungan Pejalan Kaki bak Uji Nyali, Dikenal Akademis Nyatanya Tragis

27 Juni 2024   11:00 Diperbarui: 27 Juni 2024   14:46 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampai kapan kita akan bersikap acuh tak acuh seperti ini? Apakah keselamatan dan kenyamanan bukanlah hal yang penting hingga elemen pemerintah setempat dan mahasiswa kurang memperhatikan hal seperti ini? 

Dilansir dari KOMPAS.COM, Lampu lalu lintas bertujuan untuk mengatur dan mengendalikan alur lalu lintas, dengan mengatur pergerakan kendaraan sehingga tidak terjadinya situasi terhambatnya mobilisasi. Bisa disimpulkan bahwa fungsi utama dari lampu lalu lintas adalah mencegah terjadinya situasi kacau dalam lalu lintas yang menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan. 

Melihat fenomena demikian, diperlukan keberanian yang tinggi untuk memperbaiki lingkungan Jatinangor. Secara realistis, sangat sulit untuk melakukan pembaharuan dengan memperbaiki aspek utama dari penyebab kekacauan tersebut, yaitu perubahan rute jalan, tetapi kita bisa memperbaikinya secara perlahan dengan memadukan elemen pemerintah setempat dan mahasiswa. 

Butuh waktu dan pertimbangan yang cukup lama bagi pemerintah untuk menyelesaikan persoalan ini, tetapi pemerintah bisa melakukan hal-hal yang sangat mungkin untuk dilakukan terlebih dahulu seperti penempatan rambu-rambu lalu lintas di sejumlah titik arus jalan. 

Tidak hanya itu, pemerintah juga dapat menyediakan lampu lalu lintas untuk mengatur dan mengendalikan arus kendaraan. Melihat kota Tangerang, salah satu kota yang berhasil memecahkan masalah lalu lintasnya dengan inovasi Area Traffic Control System (ATCS), dengan memantau secara langsung dan mengendalikan lampu lalu lintas secara responsif, ide ini merupakan ide cemerlang yang dapat diadopsi oleh elemen pemerintah Jatinangor. 

Mahasiswa juga harus ikut serta memperbaiki lingkungan Jatinangor secara langsung, dengan mengadakan sosialisasi rutin bersama pemerintah mengenai pentingnya keselamatan berkendara maupun berjalan kaki, ataupun secara tidak langsung, dengan bermobilisasi secara fokus (tidak memainkan gawai atau hal lainnya)

Keselamatan dan kenyamanan adalah aspek terpenting dalam berkehidupan yang harus diperjuangkan oleh semua orang, dalam hal ini, Jatinangor merupakan kota pendidikan yang harus menciptakan lingkungan aman, tenteram, dan stabil untuk seluruh penghuninya. Dengan memadukan elemen pemerintah dan mahasiswa dalam mengatasi problematik ini, diharapkan dapat terciptanya lingkungan Jatinangor yang nyaman untuk ditinggali dan yang paling penting tidak terasa seperti uji nyali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun