Mohon tunggu...
I Wayan Darmayasa
I Wayan Darmayasa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yayasan Kedai Masyarakat

Berbagi cerita dan kegiatan-kegiatan Yayasan Kedai Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Inovasi Kulit Buah Naga dan Penguatan Ketahanan Pangan

16 September 2024   05:51 Diperbarui: 16 September 2024   08:16 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Desa Tanglad -- Yayasan Kedai Masyarakat mengadakan workshop manajemen kualitas produk untuk ibu-ibu kelompok UMKM Desa Tanglad. Kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu pagi, tanggal 15 September 2024 di Rumah Belajar Kemas.

Workshop ini bertujuan mengintegrasikan produk lokal agar dapat memenuhi standar pasar, sekaligus membuka peluang baru dalam pemanfaatan bahan-bahan yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal.

Salah satu fokus utama adalah inovasi pemanfaatan kulit buah naga yang biasanya dianggap limbah dan hanya dijadikan pakan ternak, tetapi ternyata bisa diolah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi seperti kripik dan jelly.

Kulit buah naga, yang kaya akan antioksidan dan memiliki manfaat kesehatan seperti menurunkan kadar gula darah serta menjaga kesehatan jantung, menjadi sorotan dalam pelatihan ini.

Peserta tidak hanya diberikan pengetahuan teori, tetapi juga langsung mempraktikkan cara mengolah kulit buah naga menjadi produk olahan. Antusiasme terlihat dari semangat peserta, terutama ibu-ibu UMKM Desa Tanglad, yang berkreasi dengan inovasi produk ini.

Lebih dari sekadar pelatihan produk, kegiatan ini juga menyinggung isu penting terkait penguatan ketahanan pangan dan ekonomi dalam menghadapi dampak perubahan iklim. Di tengah cuaca ekstrem dan perubahan pola musim yang mempengaruhi produktivitas pertanian, inovasi seperti ini dinilai sangat penting.

Dengan mengolah bahan-bahan yang sering diabaikan seperti kulit buah naga, masyarakat dapat menciptakan produk yang tidak hanya bernilai ekonomi, tetapi juga mendukung diversifikasi pangan lokal.

Kemas
Kemas

Perubahan iklim yang berdampak pada hasil pertanian membuat masyarakat perlu berpikir lebih kreatif untuk mempertahankan ketahanan ekonomi mereka. Dalam konteks ini, pelatihan ini juga mendorong warga Desa Tanglad untuk memanfaatkan potensi sumber daya lokal secara lebih bijaksana.

Langkah ini sejalan dengan upaya memperkuat ketahanan pangan masyarakat, mengingat kondisi pertanian yang semakin tidak menentu akibat perubahan iklim. Inovasi dalam pengolahan hasil pertanian dan produk lokal menjadi kunci untuk memastikan masyarakat tetap memiliki sumber pendapatan yang stabil, sekaligus berkontribusi pada keberlanjutan ekosistem di tengah tantangan iklim global.

Melalui kegiatan ini juga Yayasan Kedai Masyarakat bersama ibu-ibu UMKM berencana dapat memasarkan hasil olahan kulit buah naga ke pasar, restoran dan hotel-hotel yang ada di Nusa Penida.

Dengan pengkemasan yang menarik serta ijin PIRT yang harus dilengkapi semoga produk ini juga dapat dipasarkan melalui pameran-pameran seperti festival di Klungkung dan Pesta Kesenian Bali. Sehingga UMKM Desa Tanglad tidak hanya dapat bertahan, tetapi juga tumbuh menjadi pelopor dalam diversifikasi produk yang ramah lingkungan, mendukung ketahanan pangan, dan memperkuat ekonomi desa di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun