Terkesiap memar meneriak redam
Hiruk pikuk bak angin topan menyambar
Menderu, mendesir menerkam
Mencabik, menerjang laksana perang
Dengan secangkir kopi bicaramu panjang
Gemuruh riuh redam terdengar
Disudut gang diujung prapatan
Suara gaduh terdengar bingar
Bicara politik saling menghajar
Secangkir kopi lahap kau telan
Bicara puas menggilas lawanÂ
Jangan lupa lawan adalah kawan
Politik hanyalah permainan
Menuju pangung kekuasaan
Bicaralah sepuasnya kawan
Jangan lupa adat dan kesopanan
Dari mulutmu kau keluarkan mutiara zamrud merah
Atau pisau bermata dua.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!