Mohon tunggu...
FURQAN LUBIS
FURQAN LUBIS Mohon Tunggu... -

Lebih baik gagal setelah mencoba, daripada gagal sebelum mencoba.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kopi Mandheling

6 Januari 2017   07:49 Diperbarui: 6 Januari 2017   07:56 1128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia terkenal dengan kwalitas hasil buminya dan juga kaya dengan hasil buminya, diantaranya adalah kopi dimana kita mengenal ada 7 jenis kopi Indonesia yang telah mendunia. Sejak jaman dahulu bangsa-bangsa Eropa bertarung memperebutkan untuk mendapatkan rempah-rempah hasil bumi Indonesia, antaralain : cengkeh, pala, teh, coklat dan KOPI. 

Memanglah teh dan kopi bukanlah tumbuhan asal Indonesia, tapi setelah tumbuhan tersebut dibawa ke bumi nusantara ini, maka teh dan kopi ini menjadi primadona dunia. Sebagaimana yang telah kami terangkan pada awal tulisan ini dimana terdapat 7 jenis kopi asal Indonesia yang mendunia dan salah satu sumber kebanggaan Indonesia, adalah : Kopi Jawa, Kopi Toraja, Kopi Sumatra, Kopi Kintamani, Kopi Lanang, Kopi Wamena dan Kopi Luwak.

Pada tulisan kali ini kami memfokuskan pembicaraan pada KOPI MANDHELING, kopi tanah kelahiran nenek moyang kami. Kopi Mandheling ini termasuk pada jenis kopi Sumatra seperti kopi lintong dan gayo. . Kopi dari Mandheling ini terkenal  kelembutan dan halusnya, sedikit asam dan ber-aroma kakao, tembakau, dan tanah. 

Dari segi sejarah kopi Sumatera,maka kopi  Mandailing inilah yang paling terkenal. Kopi Mandailing berasal dari biji kopi arabika yang dibawa oleh para Haji yang pulang dari Mekkah kala itu dan kemudian ditanam di Minangkabau, saat masa penjajahan Belanda, dimana pada tahun 1847 pemerintah Hindia Belanda melaksanakan tanam paksa kopi, Upaya ini menyebabkan perkebunan kopi diperluas dari wilayah Minangkabau ke utara, yaitu kedaerah Tapianauli yang lebih dipahami sebagai daerah Mandheling. Sementara itu Kopi Lintong ditanam di Lintongnihuta dan Sidikalang di baratdaya Danau Toba, Kopi Gayo Aceh diproduksi di sekitar Takengon di Aceh. Inilah sedikit jalan sejarahnya kopi Sumatra khususnya Kopi Mandheling.

Sebenarnya kopi mempunyai manfaat yang cukup baik pada kesehatan, asalkan benar pada penggunaannya yang tidak berlebihan dalam mengkonsumsinya, contoh yang paling dikenal manfaat kopi ini, adalah pemberian kopi pada balita dengan tujuan meredakan demam si balita dan juga ketahanan si balita terhadap suhu tinggi (demam), akhir-akhir ini ada berita yang dapat dipertanggungjawabkan bahwa kopi juga dapat digunakan sebagai penjegah penyakit jantung, dengan mengkonsumsinya tanpa pemanis (kopi hitam).


Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun