Begitulah, Ken Angrok lantas mengambil senjata pesanannya pada Pu Gandring. Namun tentu saja belum selesai, sebab pada saat memesan Ken Angrok mengatakan pesanannya baru akan diambil beberapa waktu ke depan. Ibarat kata, belum deadline tapi sudah mau dibawa.
Mungkin saja sikap Ken Angrok yang ngotot minta pembuatan senjata-senjata pesanannya dipercepat menyebabkan Pu Gandring murka. Mereka akhirnya bersitegang, lalu terjadi pembunuhan.
Ini versi yang menarik buat saya, sekaligus logis. Namun tentu membutuhkan penjelasan lebih rinci lagi kuat untuk menyambungkan cerita di atas dengan momen dan kejadian ketika Ken Angrok meminjamkan kerisnya pada Kebo Hijo. Peristiwa ini tuh, kira-kira perlambang apa dan sebenarnya apa yang terjadi saat itu?
Kalau ada yang mau menambahkan, silakan. Ini topik yang sangat menarik sebagai bahan diskusi bagi saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H