Di tengah bonus demografi, Indonesia juga harus siap menghadapi persaingan global. Ekonomi dunia yang semakin terhubung memerlukan generasi muda yang tidak hanya terampil, tetapi juga mampu bersaing di kancah internasional. Pendidikan yang berbasis global, keterampilan yang relevan dengan pasar internasional, dan kemampuan beradaptasi dengan perubahan harus ditekankan.
Selain itu, tantangan perubahan iklim dan kebutuhan untuk beralih ke ekonomi hijau juga harus menjadi bagian dari agenda generasi emas. Pengembangan sektor energi terbarukan, pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, dan inovasi teknologi ramah lingkungan harus menjadi fokus utama dalam menciptakan lapangan pekerjaan baru yang berkelanjutan.
Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara maju pada tahun 2045. Bonus demografi yang kita nikmati harus dikelola dengan bijak untuk menghasilkan manfaat yang optimal bagi negara. Pendidikan yang berkualitas, pekerjaan yang memadai, dan akses teknologi yang merata adalah fondasi utama dalam membentuk generasi emas yang produktif dan siap bersaing di kancah global. Namun, tantangan besar masih harus dihadapi, terutama dalam hal pemerataan kesempatan dan pengelolaan sumber daya. Untuk itu, dibutuhkan kebijakan yang berpihak pada pemberdayaan masyarakat, kolaborasi antara sektor publik dan swasta, serta partisipasi aktif dari seluruh elemen bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H