Mohon tunggu...
Saiful Bahri. M.AP
Saiful Bahri. M.AP Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Masalah Sosial, Politik dan Kebijakan Publik

CPIS - Center for Public Interest Studies

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Tantangan Kebijakan Makan Bergizi Gratis

2 Desember 2024   13:20 Diperbarui: 2 Desember 2024   14:14 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu pelajar kelas 1 SDN Jagalan Solo menyantap sajian makan siang bergizi gratis yang diujicobakan di sekolahnya. (https://www.rri.co.id)

Teknologi seperti aplikasi berbasis geospasial untuk melacak distribusi atau sistem manajemen rantai pasokan berbasis cloud dapat membantu meminimalkan keterlambatan dan kehilangan dalam proses pengiriman, serta meningkatkan transparansi dalam distribusi pangan. Beberapa negara telah menerapkan sistem serupa untuk mempercepat distribusi bahan pangan, yang membuktikan bahwa inovasi digital dapat meningkatkan efektivitas program sosial.

Selain itu, program ini juga bisa didorong dengan pemberdayaan UMKM dan koperasi lokal. Pendekatan berbasis ekonomi lokal ini tidak hanya mendukung keberlanjutan program makan bergizi gratis, tetapi juga memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat setempat. 

Dengan memberdayakan petani dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), pemerintah dapat mengurangi ketergantungan pada pasokan pangan impor, sekaligus memperkuat perekonomian daerah. 

Studi oleh Kementerian Koperasi dan UKM (2020) menunjukkan bahwa pemberdayaan UMKM dalam rantai pasokan pangan dapat meningkatkan ketahanan pangan lokal dan menciptakan peluang kerja, yang pada gilirannya memperkuat ekonomi daerah. Ini juga mengurangi potensi kerawanan pangan yang dapat muncul ketika pasokan pangan bergantung pada impor yang rentan terhadap fluktuasi harga dan gangguan pasokan.

Referensi

  • UNICEF. (2023). The State of the World's Children 2023: The Impact of Nutrition on Child Development. UNICEF.
  • WHO. (2021). Nutritional Status of Children. World Health Organization. 
  • Bank Dunia. (2022). The Economic Impact of Early Nutrition on National Productivity. World Bank. 
  • Kementerian Keuangan. (2023). Laporan Anggaran Pemerintah untuk Program Pangan dan Kesehatan. Kementerian Keuangan Republik Indonesia. 
  • BPS (Badan Pusat Statistik). (2022). Statistik Kependudukan Indonesia. Badan Pusat Statistik. 
  • World Bank. (2021). Challenges of Multi-Sectoral Policy Coordination in Indonesia. World Bank. 
  • Kementerian Koperasi dan UKM. (2020). Pemberdayaan UMKM untuk Ketahanan Pangan Lokal. Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun