Pluralitas dalam sistem politik, terutama dalam pemilu, memainkan peran penting untuk memastikan representasi yang adil bagi seluruh kelompok dalam masyarakat, termasuk kelompok minoritas. Meskipun penyederhanaan partai politik dapat meningkatkan efisiensi sistem, keberagaman suara harus tetap dijaga untuk menjaga inklusivitas demokrasi. Melalui sistem proporsional terbuka, koalisi fleksibel, dan perlindungan terhadap representasi kelompok minoritas, stabilitas politik dapat dicapai tanpa mengorbankan pluralitas. Ini sangat penting dalam konteks Indonesia yang kaya akan keragaman budaya dan sosial.
Referensi
- Hale, H. (2006). Democracy and the Politics of the Partisan System. University of Cambridge.
- Karl, T. L., & Schmitter, P. C. (1991). Modes of Transition in Latin America, Southern and Eastern Europe. International Social Science Journal, 43(1), 269-284.
- Mujani, S., & Liddle, R. W. (2009). Indonesia's 2009 Elections: From Party Fragmentation to Party Consolidation. Asian Journal of Comparative Politics, 5(1), 23-35.
- Sartori, G. (2005). Parties and Party Systems: A Framework for Analysis. Cambridge University
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H