Mohon tunggu...
Saiful Bahri. M.AP
Saiful Bahri. M.AP Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Masalah Sosial, Politik dan Kebijakan Publik

CPIS - Center for Public Interest Studies

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mimpi Membangun Jutaan Rumah

21 November 2024   08:30 Diperbarui: 21 November 2024   08:32 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masalah lain yang muncul adalah ketidakmerataan distribusi rumah subsidi di berbagai daerah. Sebagian besar rumah subsidi terfokus di daerah-daerah tertentu, terutama di kota-kota besar yang memiliki permintaan tinggi, sementara daerah-daerah terpencil atau kurang berkembang justru masih sangat terbatas dalam akses terhadap perumahan yang terjangkau. Ini menciptakan ketimpangan dalam distribusi perumahan yang layak huni, di mana masyarakat di daerah terpencil sering kali harus menunggu lama untuk memperoleh rumah yang mereka butuhkan.

Secara keseluruhan, meskipun pemerintah telah berupaya untuk menyediakan rumah melalui berbagai program subsidi, kenaikan harga rumah, ketatnya persyaratan pembiayaan, rendahnya literasi keuangan, dan ketidakmerataan distribusi perumahan menjadi tantangan besar dalam mencapai target pembangunan 3 juta rumah. Untuk mengatasi masalah ini, dibutuhkan pendekatan yang lebih komprehensif dan inklusif, termasuk reformasi dalam kebijakan perumahan yang memperhatikan daya beli masyarakat, kemudahan akses ke pembiayaan, serta distribusi perumahan yang lebih merata di seluruh wilayah Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun