Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Seikat Mawar yang Pergi

13 Juni 2024   13:04 Diperbarui: 13 Juni 2024   13:08 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seikat Mawar yang Pergi
 

 

Sengaja membuka hari ini pagi sekali
Ketika grendel talas lagi basah berembun
Melongok wajah elok itu nan memerah
Semburat ayunya merupa pada garis waktu 

Di sebalik pintu ini yang dibelah ingin
Menyeruak seikat senyum yang ditanggalkan
Pernah ada suatu ketika masa nan berbunga
Ketika hari-hari meranum tanpa ditinggalkan

Sengaja membuka hari ini pagi sekali
Seperti ketika derai tawa renyah itu jatuh
Seikat senyuman lagi kemudian mengelopak
Melongokkan wajah elok di bibir rindu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun