Seikat Mawar yang Pergi
Â
Â
Sengaja membuka hari ini pagi sekali
Ketika grendel talas lagi basah berembun
Melongok wajah elok itu nan memerah
Semburat ayunya merupa pada garis waktuÂ
Di sebalik pintu ini yang dibelah ingin
Menyeruak seikat senyum yang ditanggalkan
Pernah ada suatu ketika masa nan berbunga
Ketika hari-hari meranum tanpa ditinggalkan
Sengaja membuka hari ini pagi sekali
Seperti ketika derai tawa renyah itu jatuh
Seikat senyuman lagi kemudian mengelopak
Melongokkan wajah elok di bibir rindu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!