Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Andai Kata adalah Peluru

12 Oktober 2023   10:36 Diperbarui: 12 Oktober 2023   10:47 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Andai Kata Adalah Peluru

Berandai-andai saja,
Andaikan kata itu peluru
Mesin-mesin perang yang bergemuruh akan meledakkan puisi
Melontarkan martil kasih-sayang pada derasnya damai

Berandai-andai saja,
Andaikan setiap hati senantiasa dalam pelukan cinta
Tentang betapa hidup itu indah
Tentu perbedaan yang tumbuh akan menjadi anugerah terindah semesta

Berandai-andai saja,
Hanya itu kekuatan kata yang kupunya, namun 
Mesin-mesin perang telah melumatnya pula menjadi samudera air mata, sayangnya ..
Aku tak mampu merubahnya menjadi peluru ..

  

lembah sunyi, tentang air mata yang tak kunjung usai 12112023 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun